Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar Keuletan Berusaha dari Penjual Kue di Pasar Tradisional

9 Juni 2018   12:00 Diperbarui: 10 Juni 2018   14:33 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual Kue Tradisional sedang menunggu pembeli di Pasar Tradisional Kecamatan Beureunun Kab. Pidie Aceh (dokpri)

Tidak banyak yang diharapkan oleh Fatimah (50) tahun, seorang penjual kue tradisional bersama anaknya yang setiap hari membuka lapak jualannya di pasar tradisional Kecamatan Mutiara Beureunun Pidie Provinsi Aceh, bagaimana usahanya tetap berjalan dan dapat menghidupi anak-anaknya.

Pagi itu ketika semua orang sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, seorang ibu dengan usia paruh baya bersama seorang anak gadis (20) tahun berkulit hitam manis duduk di pojok sebuah warung makan yang sedang tutup sambil menikmati pemandangan keramaian pengunjung yang mulai berdatangan di pasar Beureunun. 

Tidak seperti hari-hari biasanya, sejak tiga hari ini Fatimah melihat jumlah pengunjung ke pasar di mana mereka berjualan mulai dibanjiri calon pembeli. Bahkan mereka datang sejak awal pagi. 

Memang, pasar tradisional ini berlokasi di lintas jalan nasional yang menghubungkan Banda Aceh dan Medan Sumatera Utara. Pasar ini hampir setiap hari selalu ramai dan sibuk dengan aktivitas perekonomian masyarakat. 

Di pasar Beureunun ini terdapat hampir 500 ruko yang aktif (terbuka dan ada penjual) dan ratusan penjual kaki lima. Barang dagangan mereka pun sangat beragam, mulai dari bahan pokok kebutuhan sehari-hari sampai barang-barang rumah tangga, elektronika dan pakaian anak-anak serta orang dewasa. 

Berbelanja di pasar ini sangat mudah dan aman, harga yang ditawar pun relatih lebih murah. Namun berbelanja di pasar tradisional memerlukan negosiasi dan tawar menawar yang bagus, agar mendapatkan harga yang lebih murah. 

Fatimah dan anaknya sudah berjualan di pasar ini sejak tahun 2010, menawarkan kue khas daerah Pidie, seperti bolu, bhoi Aceh, dan berbagai jenis kue kering lainnya. 

Dalam menjalankan usahanya, ibu dan anak ini selalu bekerja keras dan ulet. Apalagi dengan persaingan usaha yang relatif meningkat. Di mana di pasar ini terdapat banyak penjual kue lainnya juga. 

Setiap hari mereka dapat menjual berbagai jenis kue dengan pendapatan rata-rata 150,000, dan menghabiskan hampir 50 kg kue yang siap dikonsumsi. Walaupun sedikit, namun mereka tetap semangat. 

Menurut Fatimah kunci sukses berusaha sangat tergantung pada sikap berusaha kita dan semangat juang dalam membangun bisnis yang kita jalani. Tanpa memiliki motivasi tinggi, sulit bertahan di pasar. 

Menjelang lebaran prospek penjualan kue terus meningkat karena permintaan terhadap kebutuhan hari raya idul fitri semakin bertambah. Sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh kalau lebaran selalu menyajikan kue khas bagi tamu yang datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun