Menjelang adalah mengantar pengantin wanita ke rumah mertuanya. Sehari sebelumnya, biasanya diantar dara baro diantar pada sore hari oleh beberapa orang wanita mengantarkan sirih gadang yang disebut dengan jamba ke rumah keluarga linto baro (pengantin pria), dan hal ini pertanda bahwa pengantin wanita akan datang menjelang besok siang.
Besoknya berangkatlah pengantin wanita yang didampingin oleh linto bersama rombongan yang terdiri dari kaum perempuan. Pengantin wanita berpakaian adat lengkap. Sesampainya di pintu pagar, mereka disambut oleh para wanita tua dengan suguhan sirih. Dekat tangga mereka dipeusijuek sebagai pertanda selamat datang.
Setelah masuk ke rumah, mereka dipersanding lagi di atas pelaminan. Selanjutnya diadakan acara teumeutuek, yaitu perkenalan antara niniek mamak dan ahli famili pihak linto baro dengan pengantin wanita. Setelah acara temeutuek selesai, dilanjutkan dengan acara penyerahan hadiah berupa piring makan selengkapnya kepada dara baro.
Untuk beberapa lama mereka tetap tinggal di rumah orang tua dara baro dan bahkan sampai melahirkan anak pertama. Ada pula yang terus menetap di rumah tersebut karena sudah disahkan menjadi milik mereka, seandainya mereka belum sanggup membangun rumah sendiri.
Begitulah ceritanya adat perkawinan suku "Aneuk Jamee" Aceh di Kabupaten Aceh Selatan. Jika Anda ingin menikah dengan mereka, datanglah dan pinanglah mereka dengan baik-baik secara adat, niscaya Anda akan menjadi Raja dihati mereka, hehehe. Wasalam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI