Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pola Hidup Sederhana, Cara Menghindari Perilaku Boros di Bulan Ramadan

28 Mei 2018   13:18 Diperbarui: 28 Mei 2018   13:25 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang ingin hidup bahagia, menikmati berkahnya rezeki yang dia peroleh dari hasil perkerjaan yang telah mereka lakukan. 

Namun seringkali manusia itu berkeluh kesah, selalu merasa kekurangan dan tidak puasa terhadap apa yang sudah diperolehnya. 

Sebaliknya, orang yang sudah kelihatan secara materi berkecukupan atau bahkan tergolong kaya pun masih merasa belum cukup. Mengapa demikian? 

Ternyata, kekurangan atau kecukupan itu bukanlah persoalan materi, tetapi persoalan hawa nafsu, masalah keinginan manusia.  

Sebab hawa nafsulah yang membuat manusia merasa selalu tidak cukup atas rezeki yang telah Allah berikan kepadanya dan oleh karenanya membuat hidup menjadi menderita atau tidak bahagia. 

Untuk mencapai derajat hidup bahagia, maka Rasulullah mengajarkan kepada ummatnya untuk hidup sederhana. Mengedepankan standar kebutuhan dalam membelanjakan hartanya bukan hawa nafsu atau keinginan yang tiada batasnya. 

Bahkan Allah memuji hambaNya yang bersikap sederhana dalam membelanjakan hartanya atau uangnya dalam kehidupan. Pengertian harta disini tidak terbatas hanya pada aset tetap semata, namun juga termasuk barang bernilai lainnya. 

Dalam surat Al-Furqan ayat 67 Allah berfirman yang artinya "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan sesungguhnya (pembelanjaan) itu ditengah-tengah antara yang demikian." (QS. AlFurqan: 67)

Dari ayat diatas dapat kita lihat bahwa orang yang membelanjakan hartanya secara tidak berlebihan dan tidak pula kikir, yang demikian itulah sikap sederhana. Artinya tidak condong ke atas tidak pula cenderung ke bawah, tengah-tengah atau sedang-sedang saja. 

Menurut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan, "orang yang bersikap demikian adalah orang yang tidak boros dalam memanfaatkan hartanya sampai berbelanja melebihi kebutuhan dan tidak pula kikir terhadap keluarganya sampai mengurangi hak-hak mereka dan tidak memberikan kecukupan bagi mereka.  Dia tidak berlaku adil, sederhana dan bertindak yang terbaik. Sebaik-baik perkara adalah  yang pertengahan dan tidak berlebih-lebihan." (Ibnu Katsir 3/325).

Misi bulan ramadan salah satunya adalah bagaimana mengekang hawa nafsu manusia dan sekaligus mengajarkan pola hidup sederhana. Bukan karena tidak memiliki harta atau uang, namun bagaimana membelanjakannya agar tidak berlebih-lebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun