Tapi bagaimana jika Hoax tersebut berisi fitnah, menjelekkan nama baik orang lain, bersifat memuji diri sendiri atau bahkan menyerang orang lain dengan niat menjatuhkan? Tentu akan lain ceritanya bukan?
Saat ini di Indonesia sedang marak terjadi peristiwa penyebaran Hoax atau berita palsu. Peristiwa penyebaran berita hoax ini sangat meresahkan masyarakat di Indonesia. Karena banyak pihak yang merasa dirugikan oleh tindakan pihak-pihak yang memproduksikan dan menyebarkan Hoax tersebut.
Sehingga pengguna media sosial terutama sebagai penerima informasi harus memiliki kemampuan berpikir kritis. Dengan memiliki pola pikir tersebut maka baik penerima maupun penyebar akan menghasilkan informasi/berita sesuai fakta dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Hoax bisa sangat berbahaya, dapat mengancam keselamatan seseorang bahkan sebuah negara. Bramy Biantoro (2016) menyebutkan ada empat bahaya yang ditimbulkan dari berita hoax, yakni hoax membuang waktu dan uang, hoax jadi pengalih isu, hoax sebagai sarana penipuan publik, serta hoax sebagai pemicu kepanikan publik.
Hoax juga dapat menjadi pemicu terjadinya disintegrasi sosial dan masalah SARA. Hoax bisa membuat sebuah kelompok atau komunitas masyarakat mudah diadu domba. Dengan memantik isu etnik dan rasis, maka pencipta hoax mengaduk-aduk emosi masyarakat dengan mudah.
Dalam menyebarkan berita hoax, biasanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu melakukan suatu kebohongan dan menyebarkan informasi yang tidak benar secara sadar. Memang mereka rancang untuk kepentingan agar masyarakat terpengaruh dengan isu bohong yang disebarkan.
Meskipun hoaks sering dikonotasikan penggunaannya pada hal-hal  yang bertujuan negatif (memfitnah, menuduh, menghina), namun hoax juga kerap digunakan sebagai alat publisitas positif, misalnya membangun pencitraan dan personal branding . Namun "nama baik" yang diperoleh dari strategi hoax ini tidaklah orisinal alias palsu.
Dalam realitas sosial dan politik masyarakat Indonesia belakangan ini, hoax telah menjadi perusak  tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Antar tokoh masyarakat saling curiga mencurigai hingga para elit politik sekalipun menjadi tidak harmonis disebabkan oleh hoax yang diterimanya.
Media sosial merupakan wadah yang sangat rentan dan sering digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan berita hoax.Â
Banyaknya pengguna aktif bahkan dapat dikatakan sebagai penggila media sosial di Indonesia ini sangat memudahkan pihak penyebar hoax dalam menjalankan aksinya.Â
Apalagi masyarakat Indonesia paling tinggi jumlah pengguna internet dan media sosial di dunia.