Memasuki era digital dan upaya mengantisipasi dampak negatif disrupsi teknologi, Bulog berhasil mengembangkan satu inovasi baru model bisnis yang berbasis website dan android (internet) dalam memberikan layanan bagi masyarakat (konsumen) dalam memenuhi kebutuhan bahan pokoknya dan bagi penjual dengan konsep bisnis yang menarik.
Produk 'Rumah Pangan Kita (RPK)' menurut penulis merupakan satu platform gerai layanan bisnis yang cerdas dan hebat. Dengan mengandalkan teknologi, RPK dapat menjangkau seluruh nusantara tanpa batas wilayah.
Kerena kemudahan akses dan penggunaannya, maka tak heran jika saat ini Bulog sudah memiliki outlet RPK Â yang mereka sebut SAHABAT RPK sebanyak 40.000 unit di seluruh Indonesia sejak program ini diluncurkan pada tahun 2015 lalu. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang kecil, bahkan dapat mengalahkan jaringan ritel modern yang beroperasi di Indonesia saat ini.
Tingginya animo masyarakat untuk menjadi Sahabat RPK tentu saja didasarkan pada permintaan pasar, RPK demikian cepat tumbuh dan berkembang karena mereka telah merasakan nilai tambah yang diperoleh, baik sebagai pembeli apalagi sebagai penjual.
Dengan bantuan sistem IT online, seorang konsumen yang berbelanja pada gerai RPK mendapatkan harga yang lebih MURAHÂ dari harga dipasaran, transaksinya pun MUDAH dilakukan. Dan yang terpenting bahan pangan yang ditawarkan dapat menjamin keamanan untuk dikonsumsi dan SEHAT.
Disisi lain, pemerintah juga sedang menggalakkan transaksi non-tunai sebagai gerakan literasi keuangan kita, sehingga segala jenis bantuan pemerintah langsung dalam bentuk non tunai. Dengan memiliki kartu sebagai bukti penerima bantuan pangan, masyarakat dapat langsung melakukan transaksinya di gerai Sahabat RPK terdekat. Mudah sekali bukan?
Ekonomi Berbagi (Sharing Economy)
Sekali lagi, Bulog sangat cerdas membuat strategi, melakukan terobosan baru dengan konsep ekonomi berbagi. Dengan mengandalkan model bisnis RPK, Bulog telah menjadi BUMN yang diperhitungkan pada pasar ritel bahan pangan nasional.
Dengan kekuatan jaringan bulog yang begitu luas, memiliki 7.000 lebih karyawan yang tersebar di 156 kantor divre dan sub divre di seluruh Indonesia, Bulog bahkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dengan idealisme pemberdayaan UMKM, Koperasi dan Rumah Tangga melalui Sahabat RPK.
Konsep ekonomi berbagi yang ditanamkan oleh Bulog dalam praktik bisnis RPK sangat efektif dalam pengelolaan sumber daya, baik sumber daya para mitra yaitu Sahabat RPK maupun sumber daya Bulog sendiri.
Dengan brand poduct "KITA" yang sudah dikenal oleh pasar seyogyanya menjadi aset bagi Sahabat RPK yang menghasilkan daya tarik konsumen untuk datang berbelanja ke gerainya. Sementara Bulog memperoleh agen penjualan yang loyal dan media promosi yang efektif dan efesien.