Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Independensi, Bank Indonesia Harus Bebas dari Tekanan Politik

11 Mei 2018   07:29 Diperbarui: 11 Mei 2018   14:06 3348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank Indonesia (kompas.com)

Kasus Bank Century yang sampai saat ini masih menjadi polemik, pro dan kontra bahkan sudah menjadi persoalan hukum. Adalah bentuk bagaimana BI sudah dipengaruhi oleh kepentingan politik dan kehilangan independensinya. 

Kepercayaan dan kredibilitas BI adalah faktor penting dalam pencapaian perekonomian Indonesia. Bisnis bamk adalah bisnis kepercayaan. Bila kepercayaan hilang, maka hancurlah bisnis tersebut. 

Di sisi lain, BI sebagai pengendali stabilitas moneter, dalam pelaksanaan tugasnya juga harus mengupayakan prisip keseimbangan. Menunjukkan kinerjanya serta akuntabilitas publik dan transparan. 

Maqdir Ismail (2010) pernah mengatakan sebab kebijakan moneter adalah wilayah netral dan harus terisolasi dari politik. Pun begitu kita tidak ingin pula independensi BI melahirkan superiority complex.

Dalam kaitannya menjelang pemilu dan mendasari pada independensi BI, maka seyogyanya BI tidak boleh bekerja demi untuk memenuhi ambisi politik suatu kelompok. 

BI perlu berhati-hati dalam membuat kebijakan dan menentukan sikap, bagaimanapun kecurigaan sejumlah pihak terhadap BI selalu pasti akan ada, sejak dulu. 

Apalagi independensi BI juga masih ada yang tidak setuju, karena dengan status independensi tersebut dianggap mengurangi dukungan bank sentral terhadap kebijakan pemerintah. Bahkan ada pihak yang menilai dapat menciptakan "negara dalam negara".

Terakhir, untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia, semoga BI sebagai bank sentral dengan kebijakan moneternya selalu sejalan dengan pemerintah dengan kebijakan fiskalnya dan atau begitu juga sebaliknya.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun