Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perlunya Reformasi "Aceh Carong"

17 April 2018   15:09 Diperbarui: 18 April 2018   15:31 3242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terobosan Gubernur Aceh membuka SMK Penerbangan merupakan satu langkah maju dalam konteks paradigma baru pendidikan Aceh masa depan. Apalagi dengan mengirimkan sebanyak 10 orang siswa-siswanya untuk magang di perusahaan penerbangan Boeing Amerika (Serambi Indonesia, 13 Maret 2018), tentu ini merupakan modal awal untuk mengembangkan lebih jauh sektor kedirgantaraan di Aceh suatu saat nanti.

Menurut saya ini bukanlah program "cet langet", tetapi cita-cita mulia dan harapan agar suatu saat nanti paling tidak maskapai penerbangan jamaah haji Aceh diterbangkan oleh pilot-pilot yang merupakan putra-putri Aceh sendiri (jadi Bapak Gubernur, maju terus dan kesampingkan suara-suara sumbang jika ada).

Di bidang pendidikan tinggi juga pemerintah Aceh kiranya perlu mendorong agar kampus-kampus yang berbasis pendidikan vokasi semakin meningkatkan kualitas proses dan kualitas lulusannya, bahkan Gubernur Aceh harus memberikan perhatian yang lebih besar untuk memberdayakan sekolah-sekolah vokasi, baik dalam pengadaan laboratorium, alat-alat praktikum, meningkatkan kompetensi keahlian guru/dosen vokasi.

Memperbanyak sekolah-sekolah kejuruan (SMK), mendorong dibukanya jurusan-jurusan baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan realitas saat ini. Mendorong kerjasama pihak sekolah dengan dunia industri nasional bahkan luar negeri dalam bidang akademik, pemagangan dan penempatan kerja. mendirikan politeknik-politeknik bidang khusus dan lain sebagainya.

Kemenristek Dikti sendiri memasuki era revolusi industri 4.0 (generasi keempat) telah menetapkan pembenahan pendidikan vokasi menjadi salah satu strategi menekan potensi meningkatnya pengangguran terdidik.

Seperti dilansir oleh media Indonesia.com. Menristek Dikti mengatakan "negara bisa maju karena politeknik (pendidikan vokasi) negara mana pun di dunia. Saya ingin menjadikan politeknik garis depan dalam perekonomian Indonesia". Dengan kata lain negara maju sedikit pengganggurannya. Dan sayangnya selama ini institusi pendidikan kita lebih banyak melahirkan SDM yang tidak punya skill (keahlian) sehingga mereka menganggur.

Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya sangat berharap kepada Gubernur Aceh agar konsep Aceh Carong dapat mengusung paradigma baru dengan perspektif yang unik, memenuhi ekspektasi para praktisi pendidikan dan pengguna lulusan.

Sehingga siswa-siswi yang dilahirkan oleh Program Aceh Carong hendaknya adalah mereka yang mampu memberikan manfaat dan berdampak positif bagi kemajuan Aceh di masa yang akan datang. Sehingga apa yang dikhawatirkan oleh saudara Affan Ramli dalam tulisan opininya tidak terjadi. Akhirnya semoga seluruh program dalam rencana kerja Gubernur Aceh dalam konteks Aceh Carong dapat terwujud dan terealisasi. Amiinnn....(ham)*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun