35-40
3-3,75
Perbendaraa kata meningkat, penggunaan tata bahasa lebih konsisten, mengaitkan kalimat yang satu dengan yang lain.
“Itu kue yang mama belikan untukku”
V
41-46
3,75-50
Kalimat leih kompleks dengan menggabungkan 2 atau lebih kalimat.
“Aku mau beli kelinci karena lucu”
Walaupun sudah ada tahapan-tahapan di atas yang insya’allah bisa sebagai pandangan, namun tidak bisa di jadikan sebagai tolak ukur kita dalam mlihat perkembangan anak dalam perkembangan bahasa ini. Karena pada hakikatnya perkembangan baik itu tahap awal ataupun tahap dua (perkembangan bahasa) tiap anak memiliki perbedaan, dan pasti ada faktor-faktor yang mendukung. Jadi tahapan-tahapan ini sebagai pedoman atau pengetahuan kita, dan jika ada anak kita atau di sekitar kita mengalami perkembangan bahasa agak lambat tidak semerta-merta kita memberi kesimpulan itu telat atau lambat dalam perkembangannya. Sebagai orang yang telah mengetahui tahapan-tahapan ini tidak sepantasnya melakukan hal tersebuit, melainkan kita memberi kontribusi untuk orang tua yang membutuhkan bantuan dalam keilmuan tentang anak. Intinya setiap anak memiliki keistimewahan sendiri-sendiri, dan sebagai orang tua hanya sebagai pengarah dan petunjuk.
JANGAN PERNAH MENYIA-NYIAKAN WAKTU UNTUK EGO, ANAK ADALAH HARTA YANG PALING BERHARGA,
TUANGKAN WAKTU UNTUK ANAK-ANAK
JJJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H