Studi kasus Fahmi Khairi, siswa SMP Islam Parung, menunjukkan penerapan konsep diri positif dalam kehidupannya. Fahmi menyadari kelebihan dan kekurangannya, bersyukur atas apa yang dimiliki, serta terus berusaha memperbaiki diri meski menghadapi kegagalan dan kritik. Namun, ia juga menunjukkan ciri konsep diri negatif saat merasa terancam oleh pandangan orang lain atau kurang menghargai dirinya sendiri.
Untuk membangun konsep diri yang sehat sejak dini, diperlukan pendekatan mendalam, terutama di lingkungan pendidikan. Upaya ini bertujuan agar remaja dapat tumbuh menjadi individu yang adaptif, resilien, dan percaya diri, sehingga mampu mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H