Mungkin dalam pembahasan tentang Ahok, apa yang saya tulis ini bisa dibilang sudah sangat terlambat. wkwkwkkwkwk5... tp tak apalah, saya hanya ingin menuangkan pemikiran dangkal saya dalam sebuah tulisan.Â
Saya merasa ada persamaan antara masalah Ahok dengan apa yang dialami Yesus ribuan tahun lalu. Dalam hidupNya, Yesus pun kerapkali dianggap melecehkan adat istiadat, kebiasaan, hukum agama, bahkan pemuka agama Yahudi sendiri. Walaupun kerapkali juga Yesus membantahNya,
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
Namun untuk masalah menista pemuka Agama saya rasa beliau tidak pernah menyangkalNya, sebab ucapanNya begitu gamblang sekali,
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri." dan masih banyak lagi yang lain.
Namun bagi saya kata-kata ini jelas bukan ditujukan untuk semua Ahli Taurat dan orang Farisi yang ada di zaman itu. Toh, buktinya Yesus tetap memiliki kawan dari kalangan itu. ( Nikodemus )
Masuk dalam kasus Ahok, sampai saat ini menurut pandangan saya, beliau tidak melakukan pelecehan terhadap agama, kitab suci, maupun ulama.
Saya akan coba jelaskan satu persatu.
Kata-kata dibohongi sama orang pak Al-Maidah 51 menurut saya ditujukan kepada ORANG.
Bila dikatakan Alqur'an dipakai sebagai alat berbohong adalah penistaan terhadap Alqur'an saya rasa justru orang yang memakai Alqur'an untuk membohongi adalah yang menista Alqur'an. Â Pertanyaannya apakah ada orang-orang yang membohongi pake ayat-ayat Alqur'an ?
Bagi saya ada. Coba teman-teman melihat ceramah/pidato Ustad Bachtiar Nasir saat aksi demo Ahok 1 tentang penolakan pemimpin kafir / non-muslim. Jelas sekali beliau mengatakan ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia. Beliau juga mengatakan kalau pemimpin bukan islam namanya pemimpin HOAX. Beliau juga mengajak massa menyanyi TOLAK-TOLAK PEMIMPIN HOAX, PEMIMPIN HOAX HARUS DITOLAK." Jujur ketika melihat ini saya ketawa.Â
Ada juga Ust Felix Shiauw yang mengadakan demo tolak Ahok karena Kafir, beliau juga mengatakan ingin mengubah UU di Indonesia yang memberikan kesempatan untuk non-muslim untuk memimpin. dan masih banyak lagi,Â
bahkan ada yang dalam ceramah mengatakan kalau kafir adalah seburuk-buruknya makhluk, (waduh) berarti saya lebih menjijikan dari anjing bahkan mungkin kotoran anjing dong. Wong saya dihina seburuk"nya makhluk. wkwwkwkwkwkwkwk. tapi tak apa saya sama sekali tidak marah kok.Â
Jadi bagi saya jelas, apa yang dikatakan Ahok justru adalah supaya Kitab Suci tidak dinistakan untuk kepentingan apapun. Tidak dijadikan pembenaran bagi siapapun untuk menghina ataupun melakukan diskriminasi.Â
Diskriminasi ? Ya diskriminasi, sebab melarang umat non muslim untuk menjadi pemimpin adalah diskriminasi bagi kaum minoritas yang mau berbakti kepada Negara. Tidak dipilih tak apalah tapi bila menolak dengan alasan agama di negara yg berlandaskan PANCASILA jelas adalah diskriminasi. Kami sama-sama bayar pajak buat negara, sama-sama belajar PPKN saat sekolah, diajarkan untuk cinta pada Negara. Tiba-tiba saat kami ingin berbakti kami ditolak karena kami bukan Islam. Dalam hal ini kadang saya merasa kami dijadikan seperti Warga Negara kelas 2.
Saya rasa sekian dulu tulisan saya. Mgkn kapan" akan saya lanjutkan. Saya bukan fanatik Ahok saya juga bukan pembenci Islam. Saya hanya berharap kita bisa lebih bijak dalam menghadapi masalah. Semoga ke depan Indonesia bisa lebih baik. Saran dan kritik saya tunggu. Mohon tidak menanggapi dengan caci maki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H