Mohon tunggu...
CANE SAGUN DELIA
CANE SAGUN DELIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

berminat besar dalam konten-konten berbau ekonomi terutama ekonomi politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Peran Gen Z dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN

16 Mei 2024   13:59 Diperbarui: 18 Mei 2024   23:00 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Menurut World Economic Forum (WEF), Global Competitive Index (daya saing) ekonomi Indonesia tahun 2015-2016 menduduki peringkat 37 dari peringkat 50 di tahun 2012-2013.

     Indonesia sebagai salah satu negara dengan peranan penting di kawasan ASEAN terutama dalam struktur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Resmi bergabung dengan MEA sejak didirikannya organisasi ini pada 2015 silam, Indonesia menerima banyak dampak lewat MEA. MEA yang telah dirancang untuk mewujudkan Kawasan ASEAN 2020, yang pada KTT ASEAN ke-12 telah didesak oleh para pendiri negara untuk segera membentuk komunitas ekonomi khusus ASEAN pada 2015, selaras dengan Visi ASEAN 2020 dan Bali Concord II.

     Didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian negara-negara anggota. MEA memiliki tujuan utama untuk membangun sebuah regional dimana perekonomian ekspor-impor dapat dijalankan dengan baik tanpa terkendala oleh masalah bea cukai dan pajak yang terlalu tinggi dan juga dengan harapan membebaskan negara-negara anggota dalam menjalin kerjasama ekspor-impor guna memajukan perekonomian wilayah negara masing-masing. Melalui MEA, para pemimpin berharap dapat mewujudkan peningkatan pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara anggota dan juga memeratakan pembangunan dan memudahkan ekonomi nasional untuk berkembang. Selain itu, MEA dibentuk dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan dalam kawasan kekuasaan ekonomi global, tidak hanya di ASEAN.

     Indonesia demi mendukung program ini berjalan kemudian menetapkan beberapa kebijakan dalam pengoperasian kerjasama Masyarakat Ekonomi ASEAN ini dengan menetapkan Ekonomi sebagai Fokus. Pemerintah Indonesia menetapkan adanya 12 sektor utama untuk menjadi fokus dalam MEA. Ke-12 sektor tersebut yaitu pariwisata, kesehatan, logistik, penerbangan, komunikasi dan informasi, pertanian, kayu, karet, otomotif, tekstil dan garmen, elektronik dan perikanan. Sebagaimana telah dijabarkan di atas tentang fokus kebijakan pemerintah. Maka target dari kebijakan tersebut tak lain yaitu pengaman pasar domestik dan penguasaan pasar ASEAN.

    Ini diharapkan dapat mendukung kawasan ASEAN untuk menjadi kawasan ekonomi yang memiliki daya saing yang tinggi. Dengan membuat peraturan perekonomian yang jelas dan kuat seperti perlindungan konsumen, peningkatan infrastruktur, kebijakan pajak yang jelas, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan kegiatan e-commerce lainnya, diharapkan dapat memudahkan akses ke pasar internasional dalam regional ASEAN.

     Sejak Indonesia bergabung dengan MEA, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Perdagangan antara Indonesia dan negara-negara ASEAN meningkat dengan pesat, dimana fasilitas perdagangan bebas antaranggota ASEAN lewat MEA ini telah memperluas jangkauan pasar bagi ekspor produk Indonesia dan meningkatkan nilai perdagangan. Selain nilai jual yang meningkat, bergabungnya Indonesia dalam MEA telah menarik investasi asing langsung (FDI) yang secara teratur ke berbagai macam sektor ekonomi, hal ini memberikan kemudahan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, karena dapat berkesempatan untuk bekerja di negara-negara ASEAN lainnya dan berkontribusi membantu pertumbuhan perekonomian negara.

    Dari kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah ini, telah menunjukan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat dan menyokong sektor-sektor strategi dalam perekonomian. Dengan mengetahui sektor-sektor yang menjadi prioritas, pemerintah diharapkan dapat berfokus untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan keberlangsungan ekonomi dalam skala kawasan ASEAN. Dengan berfokus pada sektor-sektor utama tersebut, telah menunjukan usaha pemerintah dalam menjaga dan mendukung pasar domestik dan mencakup pasar ASEAN, hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan ekonomi di skala regional ASEAN lewat MEA.

    Pemerintah yang telah menjalin banyak kerjasama ekonomi dengan negara-negara anggota lainnya, diharapkan dapat mempromosikan kepentingan nasional negara lewat negosiasi diplomatik, organisasi internasional maupun lembaga-lembaga internasional lainnya. Dengan hubungan diplomasi yang telah terbangun lewat MEA, dapat membuka jalan bagi investasi asing untuk menanamkan modalnya ke dalam negeri sehingga dapat membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, serta juga membuka akses pasar bagi produk-produk lokal untuk dengan lebih mudah masuk ke negara-negara ASEAN melalui program MEA ini.

    Dengan peranan besar Indonesia sebagai salah satu negara besar di ASEAN, menjadikan Indonesia sebagai komponen penting dalam menjalankan perekonomian di kawasan ASEAN. Sebagai pendorong dari terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia berperan sebagai penyedia Cadangan Pangan ASEAN, sebagai Penyelenggaraan Proyek Industri. Selain itu, Indonesia juga memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan integrasi ekonomi di ASEAN. Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di ASEAN tentu saja memiliki peran sebagai produsen bahan pangan dan non-pangan bagi kawasan ASEAN.

    Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar yang dimana setengah jumlah adalah pemuda dengan usia produktif, menjadikan Indonesia negara yang berpeluang maju terutama dalam perekonomian. Dengan jumlah penduduk muda yang besar dan memiliki potensi untuk menjadi SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dan produktif, Indonesia harusnya bisa bersaing dalam kancah internasional di bidang ekonomi. Generasi Z, sapaan akrab bagi anak muda jaman sekarang, adalah pemegang peran kunci dalam menentukan kemajuan bangsa, terlebih dalam membangun sektor ekonomi digital seperti e-commerce dan teknologi informasi. Meski tak jarang orang-orang berpendapat bahwa Gen Z ini adalah generasi yang lebay dalam mengekspresikan emosinya karena dianggap terlalu peka, justru kepekaan mereka terhadap isu lingkungan dan sosial inilah yang menjadi kekuatan dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah Indonesia dan sektor swasta untuk memberikan dukungan dan kesempatan bagi Gen Z agar dapat mengembangkan potensi dalam diri mereka untuk mengembangkan dan memajukan perekonomian Indonesia.

    Indonesia dengan potensi besar yang dimiliki dan anak muda usia produktif yang banyak seharusnya dapat memanfaatkan ketersediaan SDM bermutunya untuk membuka jalan dan membangun perekonomian bagi generasi selanjutnya. Dengan Gen Z yang kreatif dan inovatif, pemerintah sebaiknya bisa lebih membuka akses bagi para pemuda untuk dapat berinovasi dan mengembangkan kreativitasnya lewat MEA sebagai penemu dan pelaksana ide-ide baru, teknologi baru, dan model bisnis baru untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia melalui MEA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun