Mohon tunggu...
Candudimuka
Candudimuka Mohon Tunggu... -

Anonim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merdeka? Selalu Datang dan Selalu Pergi

20 Agustus 2016   06:12 Diperbarui: 20 Agustus 2016   10:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“oh gitu yaa, ya berarti paling nggak 5 tahun lagi kita nikah ya”

Penyataannya tersebut serentak membuatku tersedak dan batuk-batuk. Dalam hatiku berkata “kamu pasti akan menyesal menjadi kekasihku.”

Semenjak kencan tersebut, aku mulai bekerja serabutan patuh waktu. Hal ini tentu aku lakukan untuk melanjutkan apa yang sudah aku kerjakan, tentu “kehidupan bermusik secara indie”. Bisa dibilang yang membuat aku meninggalkan bangku kuliah yaitu kehidupan musikku. Kerap kali aku harus tour keluar kota, manggung disana-sini, walaupun dengan fee yang tidak sepadan. Argument lain yaitu karena aku kurang bisa mengatur waktu, karena teman-temanku band sudah bisa menyelesaikan kuliahnya walaupun dengan waktu yang tidak normal.

Aku pernah berkerja menjadi penjaga toko komputer, studio musik, studio foto dengan penghasilan yang cukup untuk menghidupi kehidupanku sendiri. Aku mulai terjebak di jalur indie, jika pernah mendengar lagu milik Silampukau :

". . . Duh Gusti, pernah ‘ku mencoba peruntungan,

dana pas-pasan pokoknya bikin rekaman.

Kuliah, Gusti, kutelantarkan

atas nama musik dan hidup yang penuh kebebasan . . .

Paling tidak jika digambarkan seperti itulah kehidupan setelah keluar dari bangku perkuliahan.

Selama 3 tahun aku menjadi pria indie serabutan, hingga akhirnya kekasihku aku ceritakan hal yang sesungguhnya, tidak ada sepatah kata keluar dari mulutnya ketika aku menceritakan semunya. Keesokan harinya ketika aku sedang melayani konsumen cukup renta, dia berkata kepada

“Kalau sudah nyaman itu sudah bergerak ya”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun