Mohon tunggu...
Candra Saputra
Candra Saputra Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya mempunyai hobi olah raga dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengungkapkan Perasaan melalui Puisi Modern dengan Menggunakan Metode Menulis Berantai

5 Desember 2023   16:11 Diperbarui: 5 Desember 2023   16:16 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ringkasan

Proses Pembelajaran yang dilakukan di kelas masih konvensional serta didominasi oleh metode ceramah berpusat pada guru dan belum maksimal penggunaan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). Tantangan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan praktik ini adalah guru belum mampu menerapkan model pembelajaran yang cocok terhadap materi puisi, pengetahuan guru masih rendah terkait pembelajaran inovatif dan guru belum mengoptimalkan aplikasi pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Sehingga guru mempelajari kembali bagaimana penerapan sintaks dari model pembelajaran Project based learning dan harus kreatif dalam memilih media dan metode pembelajaran yang baik dan tepat antara lain dengan menggunakan media gambar, metode menulis berantai, dan media canva. Hasilnya sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi menulis puisi modern serta berdampak bagi perkembangan pengetahuan peserta didik, peningkatan kemampuan guru dan rekan sejawat terhadap pembelajaran inovatif yang dilakukan.

Lokasi                                     : SMP Maitreyawira Tanjungpinang

Lingkup Pendidikan               : Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai     : Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan perasaan melalui puisi modern.

Penulis                                     : Candra Saputra, S.Pd.

Tanggal                                   : Kamis, 12 Oktober 2023

I. PENDAHULUAN

               Menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD) bahwa pendidikan dan pengajaran memiliki arti yang berbeda. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa Pendidikan (opvoeding) adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sedangkan Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sehingga pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas- luasnya. Menurut Slameto (2010: 2) menyatakan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

                Keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi minat, motivasi dan intelegensi peserta didik itu sendiri. Peserta didik yang memiliki minat dan motivasi belajar yang kurang cenderung tidak aktif, dan mudah bosan sehingga pembelajaran yang diikuti tidak memberikan hasil yang maksimal. Sedangkan faktor eksternal meliputi strategi pembelajaran yang keliru, pengolahan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, maupun faktor lingkungan.

                Kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan karena guru menggunakan metode pembelajaran konvensional. Sehingga menyebabkan minat dan semangat siswa dalam pembelajaran menjadi kurang dan hasil yang dicapai tidak maksimal. Dengan media yang berupa gambar akan memudahkan siswa dalam menuangkan gagasannya. Meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa dengan menggunakan media gambar. Karena media gambar dapat merangsang siswa untuk memberikan imajinasi dan membuat siswa untuk kreatif dalam penulisan puisi.

                Guru memilih model pembelajaran PJBL, sehingga dapat menggali minat dan motivasi belajar siswa terkait materi puisi juga dilihat dari hasil tujuan pembelajaran siswa diminta untuk menulis dan mempersentasikan puisi hasil karyanya. Model PJBL dapat mengkaitkan kemampuan berpikir berpikir tingkat tinggi siswa (Hayati, 2016). Langkah -langkah (sintaks) pembelajaran berbasis proyek terdiri atas, (1) mengajukan pertanyaan esensial kepada siswa, (2) mendesain rencana proyek, (3) menyusun jadwal kegiatan, (4) memonitoring aktivitas siswa, (5) menilai keberhasilan siswa, dan (6) mengevaluasi pengalaman siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun