Maksud dari ayat tersebut adalah Air yang diturunkan dari langit itu dapat menumbuhkan tanaman-tanaman yang menghasilkan biji- bijian, zaitun, kurma, anggur, dan jenis buah-buahan lainnya. Sesungguhnya di dalam penciptakan hal-hal di atas terdapat tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya dan selalu memikirkan kekuasaan pencipta-Nya.
Berikut beberapa etika produksi dalam ekonomi islam yaitu Nilai dan akhlak dalam ekonomi dan mu'amalah Islam, maka akan tampak secara jelas di hadapan kita empat nilai utama, yaitu: Rabbaniyah (Ketuhanan), Akhlak, Kemanusiaan dan Pertengahan. Nilai-nilai ini menggambarkan kekhasan (keunikan) yang utama bagi ekonomi Islam, bahkan dalam kenyataannya merupakan kekhasan yang bersifat menyeluruh yang tampak jelas pada segala sesuatu yang berlandaskan ajaran Islam. Makna dan nilai-nilai pokok yang empat ini memiliki cabang, buah, dan dampak bagi seluruh segi ekonomi dan muamalah Islamiah di bidang harta berupa produksi, konsumsi, sirkulasi, dan distribusiÂ
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa kegiatan produksi merupakan kegiatan yang terikat antara manusia dan alam semesta, Allah menciptakan sumber daya yang ada di bumi dan disitu ada pelajaran bagi manusia, kemudian dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup selama di bumi. Kegiatan produksi harus beroperasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh manusia, bukan menciptakan barang-barang mewah yang tidak dibutuhkan oleh manusia. Diciptakan lahan untuk ditanami oleh manusia dan diambil manfaatnya, apabila tidak mampu mengelola lahan tersebut maka ambil alihkan kepada saudara atau tetangga agar manfaat tersebut dapat dirasakan oleh sesama. Bahkan dalam kajian ekonomi islam pun menjelaskan bahwa apa yang di ciptakan oleh Allah SWT terdapat hal-hal yang bermanfaat, Â Orang yang beribadah siang dan malam tanpa bekerja untuk menafkahi dirinya dan menggantungkan hidupnya pada orang lain maka ibadahnya tidaklah berarti, daripada orang yang mau bekerja untuk menafkahi dirirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H