Rintik kecil mengalir di kedua pipi
Mata yang sedari dulu bak lautan pasir kini luruh
Ia terjun seirama dengan detik yang menembus masa
Lantunan irama sendu mengiring kelu
Teringat kenang tentang kesan pilu menghias sendu
Ia mengiringi laju jalan kehidupan hampa dalam buai angan
Memastikan semua terperangkap dalam ingatan
Menyusuri lorong gelap tanpa tujuan
Ia sejurus lurus jatuh membanjiri bibir ranum meracau haru
Melantunkan nada sayu terawai perasaan gundah
Ia lekat dalam ruang hati hingga mair menghampiri
Lara menyuara setiap kata sang pujangga menyibak makna hayat
Rintik hujan menyelaraskan kehidupan seimbang yang awalnya biru kelu
Kemudian muncul pelangi dalam setitik kenang setelah rintik mengharap riang
Ia bagai timbal penyelaras makna kehidupanÂ
Yogyakarta, 5 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H