Mohon tunggu...
Dwi Candra Loka Saputra
Dwi Candra Loka Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi UM

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa Kabar Filsafat Timur?

16 Oktober 2024   21:51 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:57 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar patung Bhikku (Lucas Tan/Pexels.com)

Dominasi Filsafat Barat

Sejak seseorang yang bernama Thales bertanya kepada dirinya sendiri tentang apa unsur dasar alam semesta, yang kemudian dijawabnya sendiri -air, kisah filsafat dimulai. Dari bapak inilah, ilmu pengetahuan modern mendapatkan tubuhnya secara utuh. Para filsuf alam lain -Pythagoras, Anaximenes, Anaximender, hingga Demokritos, berangkat dari misteri alam semesta yang kemudian memunculkan pertanyaan-pertanyaan dasar, yang justru memiliki jawaban yang tak sederhana.

Mitos dan takhayul yang menguasai dunia Yunani sebelum abad ke-6, secara perlahan-lahan kemudian digerogoti oleh para filsuf tersebut. Dari pemikiran mereka kemudian berkembang dari filsafat alam menuju filsafat moral. Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Socrates, Plato, dan Aristoteles. Ketiga murid dan guru inilah yang memunculkan pemikiran-pemikiran sebagai dasar dari banyak ilmu pengetahuan. Berpikir kritis, logis, analitis, sistematis, dan objektif menjadi hal-hal yang wajib dalam usaha untuk menerangkan segala sesuatu.

Dalam ilmu sosial kita menemui sosiologi yang berkembang dari pemikiran filsuf Comte . Ia menekankan bahwa pengetahuan sosial harus berdasarkan pada metode ilmiah dan empiris. Dalam psikologi kita menemui pembahasan tentang jiwa, kesadaran, dan perilaku manusia, yang di mana topik-topik ini sudah dibahas terutama oleh Plato. Dalam antropologi terdapat teori yang sangat populer oleh Darwin, yang membahas tentang evolusi manusia. Evolusi ini turut memengaruhi terhadap bagaimana manusia berperilaku, berbudaya, dan yang pada akhirnya membentuk kecenderungan biologis. Dalam ilmu politik, pengaruh Plato dan Aristoteles juga sangat besar. Mereka membahas tentang konsep pemerintahan yang ideal.

Dalam Ilmu Komunikasi, Aristoteles bahkan menjadi tumpuan utamanya. Tidak dipungkiri Retorika yang dikembangkan Aristoteles, meskipun masih dalam bentuk yang sederhana, namun retorika memberikan dasar bagi teori-teori selanjutnya. Tiga pilar utama komunikasi yang dikemukakan Aristoteles adalah Etos (Etika), Pathos (Emosi), dan Logos (Logika). Di samping itu Aristoteles juga menerangkan elemen-elemen komunikasi yang terdiri dari pembicara, pesan, dan penerima. Hal ini kemudian dikembangkan lebih lanjut, misalnya oleh Lasswell ditambahkan elemen media dan efek, oleh Shannon dan Weaver ditambahkan noise, oleh Schramm ditambahkan encoding dan decoding, hingga kemudian dikenal komunikasi dua arah dan komunikasi sebagai transaksi (kompleks)

Hampir semua ilmu pengetahuan yang sekarang dipelajari dan digunakan adalah berdasar pada pemikiran para filsuf barat yang kemudian dirumuskan secara ilmiah dengan pendekatan empiris dan logis. Cara berpikir ilmiah ini kemudian menjadi ukuran dalam menilai suatu kebenaran, sehingga hal-hal yang tidak ilmiah namun dianggap benar harus dipertanyakan kebenarannya.

Apakah yang Disebut "Filsafat" Adalah Filsafat Barat?

Menurut Russell kebenaran adalah kesesuaian antara keyakinan atau pernyataan dengan fakta. Sedangkan menurut Aristoteles kebenaran adalah koherensi antara premis-premis dengan pernyataan-pernyataan yang sebelumnya dianggap benar. Dari kedua pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa kebenaran adalah jika empiris (Russell) dan atau logis (Aristoteles). Sehingga jika tidak empiris dan tidak logis maka kebenarannya belum teruji. 

Filsafat yang berkembang hingga kini dan menjiwai berbagai ilmu pengetahuan selalu berdasarkan pada metode berpikir filsafat barat. Dalam ontologi, mengetahui sesuatu yang ada harus sampai pada hakikatnya, kita tidak bisa berhenti pada "jangan membahasnya sampai sana, kita tidak berhak, nanti dosa" Dalam usaha mengetahui itu (epsitemologi) pengetahuan harus teruji kebenarannya secara indrawi atau menggunakan logika matematika.

Di manakah ruang untuk pengetahuan batiniah? Apakah yang disebut "filsafat" selama ini adalah filsafat barat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun