Mohon tunggu...
Candra Irawan
Candra Irawan Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Pengabdian di pedalaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice PPG Daljab 2022 dengan Metode STAR

7 Desember 2022   22:21 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:50 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menelaah struktur teks cerita pendek melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan puzzle pada siswa kelas IX SMPN 3 Satu Atap Sobang.

Oleh: Candra Irawan

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah atau penyebab rendahnya kemampuan peserta didik kelas IX di SMPN 3 SATAP Sobang dalam menelaah struktur teks cerita pendek berdasarkan pengamatan yang dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya adalah guru tidak menerapkan model pembelajaran yang inovatif, metode pembelajaran yang digunakan masih dominan ceramah sehingga peserta didik belum dilibatkan langsung dalam pembelajaran dan masih menjadikan siswa sebagai objek di dalam kelas. Selain itu bahan ajar yang digunakan hanya berupa buku teks saja.

Berdasarkan hasil analisis beberapa penyebab, ditentukan bahwa akar penyebab masalahnya adalah pembelajaran yang dirancang dan diterapkan oleh guru masih bersifat konvensional, guru belum menggunakan media, metode, dan model pembelajaran yang inovatif, serta guru belum bisa memasukan ice breaking sebagai variasi pembelajaran. Dengan demikian seorang guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan kegiatan peserta didik secara aktif. Peserta didik akan belajar secara aktif apabila rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru mengharuskan peserta didik untuk melakukan kegiatan dalam belajar.

Alasan praktik ini penting untuk dibagikan karena:

  • Dapat memberikan motivasi kepada guru dan peserta didik.
  • Dapat menjadi referensi serta berbagi pengalaman untuk rekan-rekan guru yang lain.
  • Dapat dijadikan alat ukur keefektifan model Problem Based Learning.
  • Dapat dijadikan salah satu bahan diskusi di MGMP.
  • Dapat meningkatkan profesionalisme sebagai guru di instansi masing-masing.

Adapun peran dan tanggung jawab dalam praktik ini:

Saya berperan sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia bertanggung jawab dalam hal:

  • Melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku.
  • Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif  untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan menyediakan media pembelajaran yang menarik serta mudah digunakan dan dipahami peserta didik.
  • Membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Menjamin akurasi materi pembelajaran.
  • Mempersiapkan dengan matang terkait membuat RPP, media pembelajaran, LKPD, instrumen penilaian dan materi pembelajaran. Persiapan yang matang akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang disajikan  sehingga kegiatan belajar  mengajar dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan guru.

Tantangan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan ini:

  • Sarana yang kurang mendukung seperti proyektor yang rusak dan jaringan internet yang tidak stabil.
  • Penentuan pendekatan, model dan media  pembelajaran yang tepat.
  • Pengelolaan kelas untuk kelas IX yang semua peserta didiknya memiliki karakteristik yang beragam.
  • Masih ada peserta didik yang cenderung pasif dalam kegiatan diskusi.
  • Peserta didik kurang percaya diri ketika mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.

Unsur yang terlibat dalam praktik ini:

  • Kepala Sekolah yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan praktik pembelajaran serta memberikan izin untuk menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik.
  • Dosen pembimbing serta guru pamong yang telah memberikan ilmu dan arahannya sehingga praktik pembelajaran menjadi lebih baik.
  • Rekan sejawat yang telah membantu dan memberi masukan dalam pelaksanaan praktik ini.
  • Peserta didik kelas IX

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan:

  • Mempersiapkan sarana alternatif  untuk mengantisipasi kelemahan sarana di sekolah.
  • Mempersiapkan dan mematangkan pendekatan, model dan media  pembelajaran yang tepat sebelum pelaksanaan.
  • Menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan ketertarikan dan kemampuan peserta didik dalam memahami struktur.
  • Melakukan pendekatan secara berdiferensiasi terhadap peserta didik.

Strategi yang digunakan:

Strategi yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning dengan meberbantuan puzzle, media audio-visual, power point, dan menyelipkan ice breaking. Adapun proses penerapannya adalah sebagai berikut:

  • Orientasi peserta didik terhadap masalah, guru merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dengan menampilkan power point yang berisi video cerita pendek. Kemudian peserta didik diberikan pertanyaan pemantik tentang video tersebut. Pertanyaan pemantik bertujuan agar peserta didik tertarik untuk menjawab pertanyaan.
  • Mengorganisasikan peserta didik, guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan memberikan arahan tentang aturan dan cara mengerjakan LKPD.
  • Membimbing penyelidikan, guru membimbing peserta didik dalam diskusi untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam LKPD.
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru membimbing peserta didik mengembangkan dan membuat laporan hasil karya. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi di depan kelas.
  • Menganalisis dan evaluasi masalah, pada tahap ini guru mengevaluasi hasil pekerjaan masing-masing kelompok dan saling memberi tanggapan serta membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompok.

Sumber Daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu:

  • Sumber daya bahan ajar dan media pembelajaran meliputi buku teks, RPP, dan perangkat pembelajaran lainnya.
  • Sumber daya teknologi meliputi laptop, jaringan internet, proyektor, dan speaker.
  • Sarana dan prasarana meliputi ruang kelas beserta kelengkapannya.

Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan:

Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning berbantuan puzzle yang dikolaborasikan dengan penggunaan media pembelajaran audio visual berupa video dan menyelipkan ice breaking efektif untuk meningkatkan semangat dan motivasi belajar peserta didik hal ini ditunjukan dengan perubahan sikap peserta didik yang sebelumnya pasif , kurang bersemangat, enggan bertanya, dan cenderung bermain sendiri saat proses pembelajaran menjadi antusias dalam belajar. Peserta didik juga lebih aktif dalam bekerja sama dan berdikusi dengan teman kelompoknya, sehingga peserta didik bisa melatih untuk berpikir kritis serta bisa menampilkan hasil diskusi di depan kelas dengan melakukan presentasi.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan model PBL, peserta didik dan rekan sejawat memberikan respon yang positif diantaranya sebagai berikut:

  • Dari peserta didik: mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dalam diskusi kelompok
  • Dari teman sejawat: guru secara keseluruhan sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hal tersebut terlihat dari peserta didik terlibat aktif ketika kerja kelompok. Kegiatan pada saat pembelajaran terlihat  menyenangkan karena menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan media yang menarik.

Faktor keberhasilan dari penerapan solusi ini yaitu adanya persiapan yang cukup matang dalam merancang pembelajaran seperti membuat RPP, media bahan ajar, LKPD serta kisi-kisi instrumen dan rubrik penilaian sebelum pembelajaran dilaksanakan sehingga pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar.  Dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru sangat membantu terlaksananya praktik ini. Selain itu dukungan dari dosen dan guru pamong dalam membimbing penyusunan perangkat serta praktik pembelajaran juga berpengaruh besar dalam menentukan keberhasilan praktik ini.

Hal baik yang didapatkan dari pembelajaran ini, peserta didik dapat menerima haknya untuk mendapatkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru juga bisa berlatih dan terus belajar merancang pembelajaran dengan inovatif yang berbasis TPACK dalam pembelajaran sehingga motivasi peserta didik meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun