Mohon tunggu...
Candradimuka 19
Candradimuka 19 Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

baca, diskusi, tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Harapan dan Kenyataan

9 Juni 2022   19:47 Diperbarui: 9 Juni 2022   19:55 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari masa kepemimpinan zulfikar periode 2018-2019, kemoloran masa jabatan dalam tubuh HMI Cabang Semarang selama tiga tahun, tentu itu berdampak buruk bagi Cabang Semarang. Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Semarang Terdiri dari tiga Korkom besar antara lain Korkom Walisongo,Korkom Diponegoro dan Korkom Sultan Agung, jumlah keseluruhan komisariat di lingkup Cabang Semarang antara lain 31 komisariat.

Baru-baru ini Pengurus cabang Semarang di Lantik di bawah kepemimpinan Rosyid periode 2022-2023, harapannya kepengurusan tersebut harus bekerja extra karena memperbaiki konflik saat momentum konferensi tahun 2021, serta mengembalikan Marwah HMI cabang Semarang dan eksistensi HMI Cabang Semarang di Kota Semarang.

Kini komisariat di HMI Cabang Semarang menunggu progres HMI cabang Semarang di bawah kepemimpinan Rosyid yang sudah memimpin HMI cabang Semarang berjalan mau memasuki tiga bulan, namun belum ada tanda-tanda untuk melaksanakan Rapat Kerja di tingkat Cabang, artinya hal ini mengakibatkan timbulnya kecurigaan terhadap Kepengurusan Cabang, yang harus digarisbawahi Rosyid selaku Ketua Cabang tidak Punya Visi yang jelas untuk Cabang Semarang dalam satu periode kepemimpinannya, entah ke fokusannya di wilayah eksternal ataupun internal dan apa lagi berkaitan dengan perkaderan, hal itu yang menjadi tanda tanya untuk HMI Cabang Semarang dibawah kepemimpinan Rosyid.

Visi besar ketua cabang Semarang hari ini yang masih di tunggu-tunggu, tentu bukan hanya visi yang terus di bahasakan di setiap sambutan namun harus juga di barengi dengan eksekusi lapangan, oleh sebab itu, harapannya kepengurusan ini kerja nyata bukan kerja kata-kata, serta yang paling penting Pengurus Cabang Semarang kembali kepada giroh perjuangan yakni, kemahasiswaan keindonesiaan serta keislaman.

Jangan sampai, yakin usaha sampai (yakusa) hanya menjadi menjadi jargon yang penuh dengan kekeringan akan makna, kepengurusannya Rosyid harus menjadi kepengurusan yang progresif, inovatif, dan kreatif serta sensitif akan masalah keumatan dan kebangsaan serta kemahasiswaan.
Menjadi PR besar bagi ketua umum Himpunan mahasiswa Islam cabang Semarang (Rosyid) segera laksanakan rapat kerja, dan membangun komunikasi baik kepada seluruh komisariat se-cabang Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun