Gerakan yang sering di bangun di kota semarang, akhir-akhir ini tidak mempunyai strategi dan taktik yang jelas.
Faktor Ketidak jelasan itu bisa di nilai dari wawasan massa yang terlibat dalam gerakan, yang terutama korlap gerakan, korlap sangatlah minim pemahaman akan wawasan gerakan massa, seperti strategi yang jelas dan yang harus di sepakati di tiap-tiap teklap, ketakutan korlap mempengaruhi psikologi massa di dalam gerakan, melihat yang terjadi akhir-akhir ini, kecerobohan seorang korlap yang tidak berani dalam mempertanggung jawabkan seluruh massa aksi yang ada di dalam gerakan, belajar dari gerakan yang di bangun pada tahun 2019, puluhan massa di tahan oleh aparat kepolisian dengan dalih pengamanan dan juga di tuduh sebagai provokator, sebab penangkapan itu karena korlap terlebih dahulu mengundurkan diri di tengah-tengah amarah massa aksi mulai memuncak.
Pemahaman dalam membangun suatu gerakan ialah, kita hanya menyampaikan pendapat dan itu harus di terima dan ditindak lanjuti oleh institusi terkait, pikiran itulah yang tidak di pahami oleh setiap korlap gerakan akhir-akhir ini, akibatnya gerakan mengalami disorientasi.
Â
   15,juni 2022
  Â
Entah, gerakan itu diinisiasi oleh lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun Organ Extra kampus, metode gerakannya sangatlah monoton, artinya sama saja metode yang di pakai dalam setiap membangun sebuah gerakan, logika sederhananya mengulangi cara yang sama namun tidak selalu tercapai, bisa dikatakan logika yang cacat.
Menjadi refleksi bersama merasa harus di ubah paradigma berpikir serta metode dalam membangun sebuah gerakan di kota semarang antara lain proyek perubahannya ialah:
- Baca Buku
Minat dalam membaca buku harus di pupuk sejak dini dalam upaya membentuk paradigma berpikir yang ilmiah, paradigma secara harafiah ialah sebuah cara pandang yang tentunya berdasar pada landasan yang jelas serta sistematis dan ilmiah.
- Diskusi
Pertukaran informasi atas paradigma yang mendasar serta ilmiah, tentu harus di bicarakan terus menerus, dalam upaya memperkuat paradigma yang di bangun melalui argumentasi yang rasional dan ilmiah, entah membahas sejarah gerakan revolusi maupun reformasi di tiap negara maupun di indonesia terkhususnya.
- Gerakan
Hukum perubahan sesuatu, tentu menjadi syarat mutlak ialah gerak, dalam konteks gerakan massa. Pelopor gerakan beserta massa yang terlibat seharusnya memahami subtansi dari gerakan itu, sehingga konsekuensi logis dari gerakan akan berdampak positif terhadap perubahan.
Tiga rangkaian proyek perubahan di atas niscaya harus ditelaah secara mendalam oleh pelaku gerakan, baik itu pelopor maupun massa, tidak ada lagi pertanyaan maupun sanggahan yang di sampaikan oleh siapapun atas tiga proyek tersebut, sejarah perjalanan Negara Indonesia tidak terlepas dari tiga rangakaian proyek itu, tergantung paradigma yang kita pakai dalam membangun sebuah gerakan, entah itu dalam pendekatan revolusi ataupun evolusi, karena membangun sebuah gerakan otak dan otot juga diperlukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H