Nama nya Wati  atau biasa beliau di panggil  mbak Wati yang kesaharian ya berjaualan kelapa parut . Beliau adalah seorang janda yang di tinggal mati suaminya akabat penyakit paru-paru . Dulu sebelum suaminya meninggal dunia ,mereka berdua berjualan berdua suami nya yang mengupas kelapa dan Mbak wati yang memarut kelapa tersebut dengan mesin yang sederhana ,yang mereka beli seken .
Yang menjadi contoh  buat kami adalah Beliau tidak pernah mengeluh , Pekerja Keras dan selalu ramah kepada setiap pembeli , dan yang terpenting beliau tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu . setiap datang waktu sholat , Mbak Wati selalu mentup jaualannnya utuk sementara waktu  menunggu beliau menunaikan sholat .
Pernah penulis menanyakan kepada beliau " Mbak Wati , Di Cari banyak pembeli ,mereka sudah menunggu dari tadi  " kata ku kepada mbak wati.  Dengan tersenyum beliau menjawab kepada Para pelanggan nya dengan kata kata " Maaf ya , saya sholat Duhur , maaf sekali lagi kalau harus menunggu lama !" ujarnya denga suara nya yang ramah
Mbak wati tidak mau menjadi beban orang lain , Beliau mengontrak rumah sepetak dulu masih ada suami ya berdua sama suaminya ,setelah suami nya meninggal kini beliau hanya sendiri . Beliau ikhlas dengan keadaan seperti ini ini di buktikan dengan beliau tidak pernah mengeluh , Beliau jalani hidup ini dengan sabar . Terkadang ada saja orang yang yang iseng kepada nya , Di bilang daganganya laris karena panglaris lah , ada juga yang mengatakan kepada beliau sudah Tua istirahat saja di rumah .namun tak satupun yang beliau balas. Mbak Wati cuma berkata " Allah yang Maha Tahu , Allah tidak Tidur !" itu saja kata katanya dengan ia ucapkan dengan tenang .
Penulis Belajar banyak dari ke ikhlasan dan Kesabaran seorang Janda penjual kelapa parut yang seorang diri ,menghidupi diri tanpa mau merepotkan atau menjadi beban orang lain . semoga ini menjadi pelajaran yang indah buat kita semua bahwa contoh itu terkadang ada di depan mata kita . Namun kita tidak mau melihatnya .
semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H