Dalam sebuah buku yang berjudul " annisul Muminin " Karya Safak Sadalah Al Muctar di nukilkan sebuah cerita  bahwasanya  Abu ayub al Anshori  sedang beristirahat di bawah sebuah  pohon yang rindang  ,yang tak jauh dari  tempat beliau  beristirahat  taman PerkuburanÂ
Beliau pun duduk sambil membuka bekal air minum yang dia bawa , tak lama kemidian Abu Ayyub Al Ansori melihat dari tempat beliau beristirahat orang( malaikat) yang masuk dalam area perkuburan tersebut sambail membawa bebarapa tombak di tangannya .Abu Ayyub Al Ansori memperhatiakan secara diam diam dari tempat beliau berada .
Entah dari mana orang(Malaikat) tersebut tiba tiba saja sudah ada di dalam area pekuburan tersebut , orang itu menggali makam itu satu persatuÂ
Makam pertama di gali ,setelah di gali oleh orang (malaikat) tersebut mengambil tengkorak dari orang yang sudah meninggal lalu di tancapkan tombak ke arah telinga nya ternyata ,tombak tersebut patah maka di buang tengkorak tersebutÂ
Di galilah makam yang kedua .lalu di ambil tengkorak dari makam tersebut seperti yang pertama di tancapkan tombak ke arah telinga tengkorak tersebut dan masuk tembus ,dari telinga kanan tembus ke telinga kiri ,tengkorak ini pun di buang oleh orang( malaikat) tersebutÂ
Sampailah pada makam yang ke tiga di galilah ,makam tersebut setelah melihat beberapa saat pada tengkorak kepala yang akan di ambil setelah itu kembali orang(malaikat) tersebut mengambil tombak nya dan menancapkan tombak tersebut di telinga tengkorak tersebut ,dan tombak tersebut berhasil tembus namun hanya sampai di tengah tengah saja ,maka di cium kepala tengkorak tersebut dan di kembalikan dengan penuh hormat . Abu ayyub Al Ansori yang memperhatikan dari jauh pun penasaran ,dia berlari menghampiri orang tersebut maka terjadilah dialog
"Wahai ki sanak apa yang kamu lakukan terhadap makam  makam ini  ? " tanya Abu Ayyub Al AnsoriÂ
"Aku sedang mencari Tengkorak  Kepala Manusia yang terbaik ketika hidup di dunia !"jawab orang tersebutÂ
"oh ..aku lihat engkau mengambil tengkorak yang pertama setelah kita kau tancapkan ke telinga nya dan tombak mu patah ,apa artinya itu ?" tanya Abu Ayyub dengan rasa penaran yang tinggiÂ