Mohon tunggu...
Sang Pengelana
Sang Pengelana Mohon Tunggu... Freelancer - Teknik

Pemikir Visioner Ramah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Prosedur Memadamkan Api dan Evakuasi

16 November 2024   21:36 Diperbarui: 16 November 2024   22:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kebakaran terjadi, putuskan apakah anda mampu untuk memadamkan api. Jika tidak segera keluar secepat mungkin. Jika anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama kali periksa apakah terdapat jalur menyelamatkan diri yang aman dan jelas.

Tetap berada di antara api dan pintu keluar. Tinggalkan daerah kebakaran secepat mungkin jika :

  • Api menjadi tidak terkendali.
  • Api mulai menutupi pintu darurat.
  • Asap menghalangi pandangan, atau mulai menutupi jalan keluar.
  • Pada saat anda meninggalkan tempat, buka semua pintu dengan hati-hati untuk mencegah pergerakan asap atau nyala api.
  • Tutup pintu di belakang anda untuk menghindari aliran udara memperbesar api.
  • Waspada terhadap gas dan asap yang dihasilkan oleh api.

Di daerah yang dipenuhi oleh udara, rendahkan tubuh dan merayap untuk mendekatkan mulut dan hidung anda sedekat mungkin dengan lantai. Jangan pernah  kembali atau berhenti untuk apapun ketika terancam oleh api. Jangan pernah  masuk kembali ke dalam gedung yang terbakar.

Cepat lambatnya proses evakuasi sebuah gedung   menentukan tinggi rendahnya keselamatan apabila terjadi bencana terhadap gedung tersebut, salah satunya adalah bencana kebakaran.  Denah  evakuasi  hendaknya  dipahami  oleh  setiap  orang  yang  berda  dalam gedung  tersebut.  

Sehingga ketika keadaan  darurat  masing-masing  orang  bisa menyelamatkan diri sendiri menuju tempat aman atau sering juga disebut sebagai assembly point atau muster point atau tempat berkumpul darurat.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun