Mohon tunggu...
Sang Pengelana
Sang Pengelana Mohon Tunggu... Freelancer - Teknik

Pemikir Visioner Ramah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Dasar Api

16 November 2024   18:48 Diperbarui: 16 November 2024   18:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati--hati saat menggunakan panas. Hilangkan sumber panas yang tidak diinginkan. Api tidak dapat terjadi apabila tanpa panas. Kendalikan semua sumber panas yang mungkin ada. Waspada terhadap kelistrikan. Jaga peralatan kelistrikan dalam kondisi yang baik. Padamkan api yang tidak diinginkan dengan mendinginkan bahan bakar yang terbakar untuk menghilangkan panas.

Tanpa oksigen tidak akan terjadi api. Membantu mencegah api yang tidak diinginkan dengan menjauhkan bahan yang mudah menyala yang panas dari kontak dengan oksigen. Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupinya untuk menghilangkan oksigen.

Gunakan hanya peralatan listrik yang sesuai - jangan pernah berimprovisasi. Jangan memberikan beban berlebihan pada rangkaian listrik. Jangan menginjak kabel listrik yang lunak, isolasi yang rusak dapat menghasilkan percikan antar konduktor.

Jangan menggunakan lampu tanpa pelindung yang mencukupi untuk menjauhkan panas lampu dari bahan yang mudah terbakar. Hati--hati saat memanaskan atau pengelasan. Jauhi bahan yang mudah terbakar ketika menggunakan lampu pijar, gas torch dan peralatan oxy-cutting. Periksa percikan dari arc cutting dan pengelasan agar tidak mengenai bahan yang mudah terbakar.

Gunakan pemanas yang aman. Tempatkan pemanas sehingga panasnya tidak berlebihan. Jauhkan pemanas dari dinding kayu, kain terpal dan bahan yang mudah terbakar lainnya. Jauhkan semua bahan yang mudah terbakar dari peralatan yang menghasilkan panas, pipa asap yang panas, engine exhaust, pipa butiran kapal, dan perlengkapan panas lainnya. 

Patuhi tanda "Dilarang Merokok". Jangan merokok di tempat yang beresiko terjadinya api. Buang puntung rokok pada tempatnya. Pada beberapa bahan seperti kain yang beroli, panas dapat terjadi karena reaksi kimia. Kosongkan tempat sampah setiap hari. Jangan menyimpan tumpukan kain yang beroli atau pakaian yang kotor dalam loker.

Buang bahan yang mudah terbakar yang tidak terpakai lagi sesegera mungkin. Bersihkan tempat kerja anda secara teratur. Tempatkan sampah pada tempat sampah yang telah tersedia. Tempatkan kain yang mengandung oli, gemuk atau yang kotor pada tempat sampah yang tertutup. 

Beri penanganan khusus pada gas yang mudah terbakar (seperti acetylene dan LPG, dll) dan cairan yang mudah terbakar (seperti bensin, minyak tanah, cairan pembersih, bahan pelarut, pernis, thinner, dll). Gas dan cairan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan di tempat yang tertutup dan jauh dari panas.

Jaga kondisi pipa gas, valve dan peralatan dalam kondisi yang bagus. Gunakan hanya peralatan keselamatan yang tidak menghasilkan percikan ketika membuka wadah dari cairan yang mudah terbakar. Ketika membutuhkan cairan yang mudah terbakar, sebaiknya gunakan secukupnya saja. Simpan cairan tersebut dalam wadah logam yang tertutup. Jangan merokok ketika mengambil atau menggunakan cairan yang mudah terbakar. Bersihkan cairan mudah terbakar yang terpercik di pakaian anda, jauhkan dari sumber panas dan laporkan segera ke atasan anda. Jangan menggunakan bensin, minyak tanah atau methylated spirit untuk menyalakan api. Hindari potensi bahaya dari debu. Beberapa jenis debu sangat mudah terbakar sehingga dapat meledak ketika bercampur dengan udara. Bersihkan daerah yang berdebu sebelum melakukan pengelasan atau menggunakan peralatan listrik. Hati--hati saat bekerja di dekat peralatan penyaring debu. Jaga penutup kotak debu tertutup dengan baik. Bersihkan segera  lampu yang berdebu.

Semoga Bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun