Mohon tunggu...
Candra D Adam
Candra D Adam Mohon Tunggu... Lainnya - The Man From Nowhere

Pecinta Sepak Bola - Penulis (ke)Lepas(an)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hikayat Sepak Bola Wanita Indonesia: Dianggap Runtuhkan Akhlak, lalu Berjaya, dan Kemudian Redup

28 Januari 2022   01:10 Diperbarui: 29 Januari 2022   01:50 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas sepak bola putri Indonesia untuk Asian Games 2018. Foto: Antara

Di era modern seperti sekarang, FIFA, sebagai induk organisasi sepak bola dunia, mencoba menjadi yang terdepan dalam mengusung semangat kesetaraan di lapangan hijau, sehingga bisa diikuti oleh Federasi dan Asosiasi sepak bola di berbagai wilayah di dunia. Hal ini bisa kita dapati pada banyaknya kejuaraan sepak bola wanita yang digelar secara resmi, dan masuk dalam kalender resmi FIFA.

Era Kejayaan Sepak Bola Wanita Indonesia

Buana Putri, sebagai salah satu pionir kesebelasan sepak bola wanita di Indonesia, dalam sejarahnya kemudian berhasil mendominasi di hampir tiap gelaran turnamen sepak bola wanita. Saudara tuanya, Putri Priangan, bahkan banyak kehilangan para pemain bintangnya yang berpindah ke Buana Putri.

Sebagai tim sepak bola wanita yang saat itu dianggap terbaik di era 70-an hingga 90-an, dominasinya dalam kancah sepak bola wanita di tanah air salah satunya bisa dilihat lewat capain Buana Putri dalam berbagai gelaran seperti Piala Kartini, Piala Gubernur DKI, dan Piala Invitasi Galanita (Piala Bu Tien Soeharto).

Prestasi Buana Putri di dalam negeri kemudian menjadikannya memperoleh kesempatan untuk mewakili Indonesia di berbagai kompetisi level internasional, setidaknya sebelum Timnas Wanita dibentuk. Salah satu prestasi terbaik Buana Putri di kompetisi level internasional adalah ketika berhasil menempati peringkat ke-4 fase grup dalam gelaran Piala Asia Wanita 1981 di Hongkong.

Sementara, Putri Priangan, sebagai kesebelasan wanita pertama di Indonesia, jauh lebih lama lagi bahkan pernah melakukan partai eksibisi melawan kesebelasan wanita asal Penang, Malaysia. Tepatnya pada 13 Maret 1969, Putri Priangan sebagai tuan rumah kalah 0-5 dari Kesebelasan Wanita Penang.

Lalu pada 9 Agustus 1969, untuk pertama kalinya Putri Priangan diundang tampil dalam partai sepak bola wanita internasional di Singapura, yaitu Pesta Sukan (Kemerdekaan Singapura), mewakili Indonesia. Sayangnya, Putri Priangan kalah di partai eksebisi tersebut dari tuan rumah Singapura lewat babak tos koin.

Dan karena mulai tumbuhnya gairah sepak bola di kalangan wanita di Indonesia, membuat PSSI yang kala itu dipimpin oleh Sjarnoebi Said kemudian menggelar kejuaran wanita di Indonesia, yaitu Piala Kartini pada 1981 dan Invitasi Liga Sepak Bola Wanita (Galanita) pada 1982.

Piala Kartini I kemudian diselenggarakan pada 23 hingga 27 Mei 1981. Tercatat ada empat kesebelasan wanita yang ikut serta pada turnamen ini, diantaranya adalah Putri Priangan (Bandung), Putri Pagilaran (Pekalongan), Sasana Bakti (Surabaya), dan Buana Putri (Jakarta).

Hasilnya, Buana Putri muncul sebagai kampiun Piala Kartini I, setelah berhasil mengalahkan Putri Priangan. Kala itu Papat Yunisal dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Buana Putri dengan skor 1-0, lewat gol tunggal Katherina di partai final.

Pertandingan Piala Kartini I sendiri diadakan di Stadion Pluit, Jakarta Utara. Meskipun geliat sepak bola wanita sudah berlangsung cukup lama di Indonesia, namun sebagai turnamen resmi pertama yang digelar oleh PSSI, Piala Kartini I mendapat animo yang cukup besar di kalangan masyarakat waktu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun