Toulon Tournament (Festival International "Espoirs" - Tournoi Maurice Revello), adalah kejuaraan yang diperuntukkan untuk tim dengan kelompok usia dari level U-17 hingga U-23, dan diselenggarakan di Provence-Alpes-Côte d'Azur, dengan partai final bertempat di Toulon, Prancis. Turnamen ini sendiri sudah diselenggarakan sejak 1967, dan awalnya hanya diikuti oleh klub-klub dari berbagai negara, sampai kemudian diikuti oleh Timnas-timnas dari berbagai negara.
Dari Tournamen ini, kemudian banyak lahir para bintang besar di lapangan hijau, yang diantaranya adalah beberapa nama seperti Roberto Antonelli, Jean-Pierre Papin, Rui Costa, Alan Shearer, Zinedine Zidane, Thierry Henry, Nuno Gomes, Djibril Cisse, Javier Mascherano, Cristiano Ronaldo, dll.
Indonesia sendiri terakhir kali mengikuti turnamen ini pada 2017, dengan mengirimkan Timnas U-19 yang kala itu di bawah asuhan Indra Sjafri. Pada gelaran yang diselenggarakan dari 29 Mei hingga 10 Juni 2017 itu, Indonesia tergabung ke dalam Grup C bersama Republik Ceko, Skotlandia, dan Brazil.
Perjalanan Indonesia di Toulon Tournament 2017 harus terhenti di fase grup, dan menjadi Juru Kunci Grup C dengan catatan 3 kekalahan dari 3 pertandingan yang dimainkan, dengan hanya mencetak 1 gol dan 5 kali kebobolan. Namun di turnamen ini pula, Egy Maulana Vikri berhasil mencatatkan namanya dalam penghargaan sebagai Breakthrough player.
Baca Juga: Pemain Abroad: Kisah Petualangan Para Agen Perubahan Sepak Bola
Namun di tahun ini, lewat media sosial Instagram, pihak penyelenggara Toulon Tournament telah mengkonfirmasi ketidak ikut sertaan Indonesia dalam ajang Toulon Tournament 2022. Bahkan, pihak penyelenggara Toulon Tournament juga tak segan mempertanyakan alasan ketidak ikut sertaan Indonesia dalam ajang ini.
Berikut petikannya, “Bersama di turnamen pada 2017 dan bersatu lagi di FK Senica, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman…… Kami senang bila Indonesia ikut serta dalam edisi berikutnya dan kami telah mengundang mereka, tetapi federasi (PSSI) belum merespons.”
Dan juga lewat akun resmi Instagramnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menjawab sekaligus mengindikasikan ketidak ikut sertaan Indonesia di turnamen ini. Alasannya adalah bahwa Turnamen Toulon bukanlah ajang resmi FIFA yang harus diikuti oleh Timnas dari sebuah negara.
Petikannya sebagai berikut, “Turnamen Toulon tidak dijalankan di bawah pengawasan FIFA atau Asosiasi sepak bola secara individu,….. Oleh karena itu, turnamen ini dianggap sebagai yang paling bergengsi dari semua turnamen persahabatan yang melibatkan tim muda, dan dianggap sebagai kejuaraan dunia tidak resmi sebelum FIFA memperkenalkan Piala Dunia Youth pada 1977,…. Terlepas dari pembentukan Piala Dunia U-20 FIFA dan kemudian Piala Dunia U-17, turnamen Toulon tetap menjadi salah satu kompetisi utama untuk tim sepak bola muda.”
Kebijakan yang Pragmatis