Mohon tunggu...
Candra Setiawan
Candra Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca publik

hidup bebas lepas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mewaspadai Gejolak Harga Pangan dan Energi di Tahun 2018

12 Januari 2018   22:40 Diperbarui: 13 Januari 2018   01:09 2129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama bertahun - tahun sektor komoditas menjadi sumber utama pemasukan APBN. Sehingga sektor investasi yang terkait dengan sektor minyak, pertambangan dan perkebunan akan bertumbuh.  Pertumbuhan di sektor ini akan mengerek sektor jasa transportasi dan konsumsi. Sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi indonesia.

Di lain pihak kenaikan penerimaan ini dari sektor migas akan berdampak terhadap besarnya subsidi energi. Terutama Indonesia saat ini merupakan salah satu negara net importir minyak. Kenaikan harga energi ini akan membuat anggaran subsidi energi bisa melebar hingga membengkak.  Menurut Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara , pemerintah harus menambah alokasi belanja subsidi energi dengan memotong anggaran insfrastruktur sebesar 20 trilyun. Sedangkan ekonom Samuel Aset Manajemen Lama Soelitianingsih, kenaikan harga bbm ini sebaiknya dilakukan setelah lebaran dan bukan merupakan kebijakan populer di tahun politik (Sumber : bareksa.com).

Jika pemerintah akhirnya menaikkan harga energi , perlu adanya antisipasi terhadap inflasi tahunan. Mengingat kenaikan harga energi akan menambah inflasi di sektor transportasi, pangan , dan jasa. Inflasi di sektor tersebut akan menambah pukulan bagi masyarakat miskin karena terdampak inflasi ganda dari sektor pangan serta energi. Program cash transfers (Bantuan Langsung Tunai) seperti tahun 2008 mungkin bisa jadi salah satu solusi pemerintah bagi masyarakat bawah jika pemerintah terpaksa harus menaikan harga energi dan mengurangi subsisdi energi (tribunnews.com). Sehingga level paling bawah tidak turun daya belinya.

Sumber Berita Online :

Harga Pangan Aman, BPS Catat Inflasi 2017 Sebesar 3,61 Persen (cnnindonesia.com)

Belanja Rokok Jadi Pengeluaran Terbesar Ketiga Setelah Pangan (kompas.com)

Bantuan Langung Tunai Cuma Berubah Nama (Tribunnews.com)

Harga Minyak Terus Naik Tembus US$ 70 Per Barel, Ini Dampaknya ke APBN 2018 (bareksa.com)

Mensos : Beras dan Telur Sumber Pengeluaran Terbesar Keluarga Miskin (cendananews.com)

PLN Ngotot Ingin Pemerintah Atur Harga Batubara Untuk Pembangkit Listrik (bareka.com)

Sumber Grafik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun