Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Matlock, Cerminan Kejelian dan Kreativitas Serial Televisi Amrik Terkini

6 Desember 2024   17:02 Diperbarui: 7 Desember 2024   17:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matlock (gambar sepenuhnya milik CBS)

Terlebih kehadiran tokoh Billy Martinez  yang luwes dan terbuka dan Sarah Yang yang terbilang kaku, dua associate muda, yang secara praktis menjadi rekan Matty dalam tim pengacara Olympia Lawrence, Junior partner, di tempat Matty bekerja membuat jalan cerita lebih kocak dan saling mengisi. 

Boleh dibilang serial seperti Matlock dan Tracker, yang lebih membumi, setidaknya di negara asalnya, menjadi strategi stasiun televisi untuk mengimbangi serial khas platform OTT yang rata-rata mengangkat cerita yang dulunya hanya bisa dinikmati lewat film atau cerita dengan detail  fantasi  atau aksi kompleks ke layar kaca, dengan jumlah episode yang lebih ringkas.

Terlepas rating episode perdana yang terdongkrak eforia kemenangan Kansas City Chiefs pada Super Bowl februari lalu tepat sebelum serial ini ditayangkan, episode perdana serial tracker memang menjanjikan di mana pada adegan pembuka, Colter Shaw, pemburu hadiah, yang dimainkan Justin Hartley, pemeran Green Arrow versi Smallville, terlihat melakukan pertolongan pertama, pada gadis, yang klo tidak salah, berhasil ditemukan setelah tersesat di gunung.

Seperti halnya Matlock, cerita kompleks namun sederhana khas Tracker, yang kadang melibatkan investigasi serius pada pihak yang menawarkan hadiah, yang kadang justru membuat pihak yang bersangkutan tidak nyaman, menjadi unsur menarik yang dinanti pemirsa lantaran pemahaman pihak pemberi hadiah terhadap subjek yang tidak dalam tanda kutip "harus diselamatkan" termasuk misalnya anak berkebutuhan khusus yang terjebak dalam suatu lingkungan, atau kuda pacuan yang dinyatakan hilang, justru kerap menjadi kunci Colter menaklukkan tantangan yang diberikan pihak pemberi hadiah itu sendiri.

Kehadiran dua serial yang tergolong baru dari stasiun TV CBS ini terbukti meredam protes akibat dihentikannya beberapa serial yang rata-rata sudah dibungkus, meski baru berusia dua hingga tiga musim, yang beberapa di antaranya merupakan reboot atau spin off atau kelanjutan serial yang sempat populer di eranya.

Usia serial yang tergolong bagus lantaran usia serial jadul seperti MacGyver atau S.W.A.T versi original rata-rata berusia lima hingga tujuh  musim. Mungkin hanya serial seperti Hawaii Five-O versi jadul yang punya musim sampai satu dasawarsa lebih.

Justru serial yang muncul belakangan seperti CSI atau Law and Order SVU yang punya masa edar lebih awet, bahkan sampai sekarang, meski versi kelanjutannya belum tentu mendapat sambutan yang serupa.

Serial CSI Vegas, misalnya, yang mencoba menghadirkan science populer, seperti serial originalnya, termasuk dengan menghadirkan tokoh awal serial tersebut, Gill Grissom, meski menarik, kurang mendapat greget yang sama, seperti saat serial tersebut ditayangkan di awal mana Grissom, kadang mengenalkan prinsip forensik sederhana, yang meski tidak selalu aplikatif, ikut membangun logika penonton bahkan sampai sekarang.

Meski dicoba lewat serial CSI Vegas dengan formula yang sama, kehadiran  peralatan forensik yang makin canggih serta cara reka ulang, yang sebenarnya amat CSI banget, justru bikin CSI sedikit kehilangan rohnya.

Salah satu spin off serial NCIS, yaitu NCIS Hawaii, yang sampai dibuatkan petisi agar bisa kembali, karena cerita aksinya yang unik, menarik, yang dipadu humor dan unsur lokal Hawaii justru ditamatkan lebih awal lantaran biaya produksi yang terbilang tinggi, dengan rating yang terbilang moderat.

Di sisi lain, serial seperti S.W.A.T yang sudah dinyatakan akan tamat dua musim lalu, justru berhasil diselamatkan hingga dua kali bahkan masih tayang musim ini atau bahkan bisa saja musim berikutnya lagi dan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun