Yang menjadi menarik adalah para pemain yang diapit dua penjaga rangka permainan sebuah tim tersebut yaitu pemain dengan posisi 2 (shooting guard) yang secara tradional menjadi pemain paling produktif di lapangan (22 ppg++), posisi 3 (defender merangkap penembak jitu yang lazim disebut posisi 3 and D, dengan rataan 3-5 3PA, dengan akurasi setidaknya 34%), serta pemain pada posisi 4 (power forward) yang punya midrange mematikan, layaknya Tim Duncan.
Meski ketiga posisi pemain tersebut punya peran spesifik, makin ke sini, peran tersebut makin tidak penting lantaran di era sekarang, para pemain yang berposisi sebagai forward tersebut setidaknya dituntut jago defense dengan tinggi badan setidaknya antara 201 hingga 203 cm, klopun postur mereka kurang dari itu, setidaknya berat badan mereka mendekati 100 kg, dengan akurasi tembakan sekitar 37%, dengan rataan 3 hingga 5 tembakan per game, jika memang tim tersebut memang mengandalkan permainan tiga angka atau pergerakan tanpa bola yang luwes layaknya Golden State Warriors, yang justru tidak seperti diperkuat forward dengan akurasi tembakan tiga angka menonjol seperti layaknya para guard mereka seperti Steph Curry (9,2 3PA, 42,6 3P%) atau pemain baru mereka Buddy Hield (7,6 3PA, 40,0 3P% yang diplot mengisi peran penembak jitu Klay Thompson yang hijrah ke Dallas Mavericks berkat akurasi tembakan tiga angka dan kemampuan mengatur serangannya, meski dari sisi defense tidak setangguh Klay, atau dua pemain baru mereka lainnya D'anthony Melton atau Kyle Anderson yang selama pramusim bermain layaknya Draymond Green, lewat umpan dan pergerakan tanpa bolanya.
#Keterangan warna hijau: bermain dari awal bersama tim bersangkutan, oranye:pemain baru, biru: bisa jd playmaker, merah: main kurang dari 65 games
Di atas lapangan, selama pemain yang bersangkutan punya postur dan skill yang dibutuhkan untuk bermain di posisi yang berbeda, pemain bisa bermain di berbagai posisi layaknya Victor Wembanyama yang bisa bermain di lima posisi sekaligus atau  power forward Aaron Gordon (Denver Nuggets, yang dipercaya menjadi center berkat postur dan gaya bermain yang bertenaga atau bahkan playmaker bersama dengan Nikola Jokic dan Jamal Muray berkat dribble dan tusukan ke bawah jaring yang bertenaga. Â
Pemain baru New Orleans Pelicans, DeJounte Murray yang bisa berperan sebagai playmaker bersamaan dengan para starter beda postur seperti Zion Williamson, penembak jitu mungil CJ McCollum, serta pemain serbabisa ceking Brandon Ingram.
Meski kualifikasi tidak ditulis secara gamblang, poin-poin yang dijabarkan di atas turut menjadi variabel yang turut digunakan dalam menyusun 50 pemain terbaik NBA tiap tahunnya, yang biasa dikeluarkan berbagai situs olahraga dengan variasi yang kurang lebih mirip eh sama, dengan perbedaan urutan yang beda-beda tipis antara situs satu dengan situs lain.
Tidak mengherankan juga berkat konsistensi musim lalu dan komposisi pemain yang relatif sama plus rookie Baylor Scheierman yang bercermin dari rookie musim lalu Jordan Walsh, kurang mendapat menit bermain yang cukup, meski Scheireman punya skill dan postur yang 11-12 dengan mayoritas pemain Boston Celtics yaitu jangkung, jago defense dan jago tembak.
Menariknya meski tiap pemain era sekarang bisa saling bertukar posisi termasuk big man, layaknya Chet Holmgren (OKC) yang bisa berperan sebagai playmaker berkat dribel dan akurasi tembakan tiga angkanya (4,6 3PA, 37,0%), tanpa defense mumpuni dari para pemain yang setidaknya mengisi posisi 2-4, pemain tersebut bakal menjadi pintu masuk tim lawan mencetak angka. Â
Masalah klasik tersebut dijumpai beberapa tim NBA belakangan seperti Atlanta Hawks musim lalu lewat duo Trae Young dan (musim lalu Jamal Murray yang sebenarnya jago defense) atau Dallas Mavericks era awal Kyrie Irving yang sama seperti Luka Doncic yang meski sama-sama produktif sebagai scorer atau playmaker kurang dikenal sebagai defender paten, atau trio Los Angeles D'angello Russell (playmaker+penembak jitu produktif), Austin Reeves (pemain offensive serba bisa), dan Lebron James yang sebenernya jago defense di usia muda.
Keseimbangan tim bisa terjaga andai kata dua playmaker yang dikenal kurang jago defense didampingi trio defender paten yang bisa saling mengisi dengan para playmaker, seperti layaknya Zacharie Risarcher yang diproyeksikan punya defense prima yang cocok dengan gaya bermain Atlanta Hawks