Skema pertahanan yang diterapkan Magic juga ditunjukkan oleh New York Knicks. Bedanya para pemain yang menunjukkan defense lincah tersebut rata-rata adalah pemain mungil seperti Donte DiVincenzo dan Josh Hart (193 cm), serta pemain baru mereka, forward luwes,  OG Anunoby (201 cm), yang pulih dari cedera tepat pada waktunya, serta bisa mengisi peran Julius Randle yang lebih tangkas dan bertenaga.
Kaki-kaki lincah para defender merangkap playmaker serta penembak jitu Knicks tersebut kebetulan mesti sigap menutup ruang gerak playmaker Philadelpia 76ers, Tyrese Maxey yang berperan sebagai pendobrak sekaligus pelayan bagi center raksasa Joel Embiid serta para guard jangkung jago tembak seperti Kelly Oubre (201 cm),  Nic Batum dan Tobias Harris (203 cm), shooter tajam Buddy Hield (193 cm), serta playmaker senior ulet Kyle Lowry.
Keberhasilan Knicks meredam permainan Sixers, sedikit banyak terbantu oleh gaya permainan Sixers sendiri. Sixers yang biasanya rajin melepaskan tembakan akurat, termasuk lewat jump shot Joel Embiid yang baru pulih dari cedera, kerap kesulitan melepaskan tembakan akurat begitu berhadapan dengan Isaiah Hartenstein yang kerap tidak memberikan ruang barang sejengkal ketika berhadapan satu lawan pada Embiid.
DiVincenzo dan Anunoby juga mampu mengimbangi pergerakan Harris yang kerap bergerak tanpa bola, terutama ketika Embiid setidaknya dijaga satu pemain.
Ketika skema permainan Sixers berhasil dipotong atau diredam, salah satunya lewat block shot Hartenstein, DiVincenzo, atau Anunoby yang sering kali ikut turun hingga ke bawah jaring membantu defender utama Magic, pemain mana pun, yang bertugas meredam pergerakan playmaker lawan, serangan balik  Knicks terlihat lebih berbahaya, terutama lewat serangan balik yang dimulai atau diselesaikan Josh Hart, tukang seruduk alumni Los Angeles Lakers Josh Hart, yang tembakannya sering masuk, meski akurasi tembakan tiga angkanya, secara statistik tidak sebagus sesama starter Knicks seperti Brunson, DiVincenzo, atau playmaker pelapis Knicks Miles Mcbridges apalagi shooter Bojan Bogdanovic.
Bukan hanya serangan balik yang berbahaya, skema permainan Knicks yang justru enak ditonton justru dipetunjukkan oleh Jalen Brunson.
Menyadari postur Brunson (188 cm) yang tidak terlalu tinggi, coach Tom Thibodeau, kerap menginstruksikan para pemain Knicks memainkan pick and roll, kalau perlu berkali-kali dalam satu skema serangan, bukan hanya pada satu pemain, untuk memastikan Brunson punya ruang tembak yang cukup untuk melepaskan tembakan akurat.
Tidak playmaker pada umumnya, alih-alih mendobrak menggunakan tenaga sampai mentok atau berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan, Brunson justru cenderung sabar dan rajin bergerak di sekitar area lemparan bebas layaknya Tony Parker, bahkan kalau perlu  menjauhi area lemparan bebas.