Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Washington Wizard" Gini Amat Yak

1 November 2023   15:14 Diperbarui: 1 November 2023   15:23 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh dibilang, setidaknya mulai era John Wall, Wizard jamak memainkan skema 1-3-1, di mana pemain yang mampu berpatroli di bawah jaring dan playmakernya dikelilingi pemain dengan karakter relatif mirip. Ketika dua pemain tersebut bisa bermain dengan baik, tiga pemain di sekelilingnya bisa bermain lebih terarah apa pun karakternya.

Ketika Ariza dan Nene pindah ke Houston Rockets, skema dasar Wizard masih bisa berjalan dengan baik lantaran posisinya diisi forward senior Paul Pierce (201 cm) dan shooter jangkung Markieff Morris (206 cm) yang relatif punya skill mirip, begitu juga pelapisnya rookie Otto Porter yang kelak mengisi posisi Pierce (yang pensiun) di musim-musim berikutnya. Belum lagi pelapis Porter, Kelly Oubre (No. 15, 2015, 201 cm) langsung bisa menyatu dengan gaya permainan Wizard meski tembakan tiga angkanya angin-anginan.

Keseimbangan Wizard sendiri sedikit terganggu ketika playmaker mereka, pelari cepat, John Wall cedera, dan pemain-pemain seperti Gary Payton, Thomas Satorasky (No 32. 2012, 201 cm), bahkan Isaiah Thomas yang tembakan-tembakannya titis, belum bisa mengisi daya ledak yang dihadirkan Wall.

Belum lagi posisi small forward yang biasanya diisi defender jangkung jago tembak, belakangan diisi rookie Troy Brown (No. 15, 2018) yang “hanya” bertinggi 198 cm atau Isaac Bonga (203 cm) yang meski jangkung, kurang bisa nembak.

Keseimbangan komposisi Wizard mulai kembali begitu posisi John Wall diperankan Russell Westbrook yang bertipe serupa dan posisi center diperankan Robin Lopez yang lebih klasik dan luwes. Lewat kehadiran duo pemain bertipe "evergreen" tersebut,  kelemahan Wizard di posisi small forward, termasuk dari rookie mereka Deni Avdija, tidak begitu kentara lantaran permainan Wizard kembali bertempo cepat.

Sayang, Westbrook hanya semusim bermain untuk Wizard dan mau tidak mau gaya permainan Wizard kembali berubah meski diperkuat Monte Morris dan Delon Wright yang sama-sama lebih dikenal sebagai point guard yang langsung bisa diandalkan meski bermain dari bangku cadangan.

Channel resmi Wizard

Komposisi Wizard dalam dua tiga tahun belakangan juga terkesan kurang seimbang lantaran power forward Kyle Kuzma (206 cm) dan center Kristaps Porzingis (221 cm) ,yang tidak lagi seegois sebelumnya, lebih dikenal dengan produktivitas raihan poin, ketimbang defense-nya.  Praktis sebelum Kentavious Cadwell-Pope (KCP) pindah ke Denver Nuggets, hanya KCP, Bradley Beal (jika bugar), dan rookie Corey Kispert (No. 15, 2021, 201 cm), forward yang defense dan tembakan tiga angkanya cenderung konsisten.

Sejak beberapa musim ke belakang, para small forward yang dipilih Wizard lewat draft memang menjadi PR tersendiri buat Wizard. Dani Avdija (No.9, 2020, 206 cm) yang diproyeksikan bakal jadi pemain komplet belum bisa berkembang sesuai harapan, terutama konsistensi tembakan tiga angka dan umpan kreatifnya yang masih terlihat malu-malu, meski defense-nya harus diakui berkembang melampaui harapan.  

Permainan Wizard di tangan pelatih Wes Unseld memang cenderung sederhana. Tidak perlu terlalu banyak mengumpan, cukup sekali atau dua kali saja, pemain seolah sudah boleh langsung menyerang, entah lewat tusukan langsung atau tembakan. Nggak papa juga klo efektif menghasilkan angka. 

Sayang skema barusan jadi kerap mengabaikan posisi pemain yang praktis tidak diajak bekerja sama dalam membangun serangan, terutama para penembak jitu seperti  Johnny Davis, yang butuh ruang gerak dan tembak cukup lapang untuk bisa berkreasi. Sebagai rookie, sebenarnya wajar jika Davis belum mendapat jam terbang cukup banyak di musim perdana, meski harus diakui kesempatan bermainnya terbilang relatif lebih minim ketimbang pemain yang dipilih di urutan 15 besar pada umumnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun