Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Washington Wizard" Gini Amat Yak

1 November 2023   15:14 Diperbarui: 1 November 2023   15:23 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terus terang, bikin coretan gaya maen Wizard era rookie mereka Wes Unseld (draft no. 2, 1968, 201 cm) dan yang setipe termasuk paling enak (selanjutnya nama pemain yang diikuti urutan draft {atau undrafted}, tahun draft dan tinggi badan berarti memulai karir bareng Wizard).


Bayangin aja, seorang big man mungil yang nyaris bisa ngelakuin apa aja di lapangan mulai dari nyeruduk, nembak, nutup ruang, sampai jadi screener bisa berkali-kali ngasih umpan kepada sesama rookie defender jago tembak yang juga luwes bergerak tanpa bola dengan kaki-kaki lincahnya sebut saja idola para fans point guard Earl Monroe (No. 2, 1968, 191 cm), small forward Jack Marin (No. 5, 1966, 201 cm), defender Fred” Mad Dog” Carter (no.43, 1969, 191 cm), atau generasi yang lebih baru seperti Phil Chernier (no. 4, 1971, 191 cm), dan defender alot Kevin Grevey (No, 18, 1975, 196 cm),

Kelima pemain tersebut turut membantu Wizard melaju ke final NBA tahun 1971, 1975, 1978, dan 1979, setidaknya di fase-fase awal dengan bantuan pemain yang lebih senior dan shooting/point guard licin Kevin Loughery dan Power forward yang kerap memimpin serangan balik lewat kecepatan dan keluwesannya dalam menembak Gus Johnson (yang mengingatkan pada Otis Thorpe yang memperkuat Wizard pada musim 1988-1989).

Sayang, meski luwes, permainan racikan pelatih Gene Shue tersebut Wizard kesulitan menghadapi permainan center jangkung Lew Alcindore (Milwaukee Bucks, yang bisa memainkan skema permainan yang dirancang Unseld dengan sama baiknya di final NBA 1971.

Wizard punya banyak cara ngreasiin peluang begitu bola di tangan Unseld termasuk ngumpan ke Marin (24), sumber gambar: Bucks Fan Club
Wizard punya banyak cara ngreasiin peluang begitu bola di tangan Unseld termasuk ngumpan ke Marin (24), sumber gambar: Bucks Fan Club

Tidak heran Wizard lantas berbenah dengan mendatangkan power forward defensive dengan pergerakan dan tembakan luwes, Elvin Hayes (1968, 206 cm) yang bertukar seragam dengan Jack Marin pada tahun 1972 serta guard berpengalaman New York Knicks (bertukar tim dengan Monroe pada tahun 1971) Mike Riordan (1967, 193 cm) yang hobi ngacir ke sisi lebar lapangan lain selepas mengirim umpan untuk membuka ruang tembak.

Menariknya meski permainan Wizard makin seimbang dengan kehadiran duo defender berpengalaman tersebut, Wizard tetap kesulitan menghadapi tembakan-tembakan para pemain Golden State Warriors yang permainannya diawali tusukan-tusukan Rick Barry yang terbantu screen dan umpan big man Cliff Ray pada tahun 1975.

Keadaan tersebut memaksa Wizard bermain lebih alot dan sabar, berbekal komposisi yang relatif sama, di bawah bimbingan pelatih pragmatis Dick Motta, termasuk lewat spin move dan screen Hayes/ atau pelapisnya rookie Greg Ballard (No.4, 1977, 201 cm) pada pemain baru mereka shooter berpengalaman Bob Dandridge.  Hasilnya, seperti kita ketahui bersama, Wizard meraih gelar juara NBA pada tahun 1978. 

Menariknya, meski belum berhasil meraih cincin juara, Shue kembali dipercaya membimbing generasi baru Wizard yang rata-rata hadir tepat sebelum atau selepas Unseld pensiun pada tahun 1981, seperti point guard Frank Johnson (No. 11, 1981, (tumben) 185 cm), yang melapis playmaker utama Gus Williams (188 cm), shooter luwes Jeff Malone (No. 10, 1983, 193 cm), shooter kalem Darren Daye (No. 57, 1983, 203 cm), yang saling bergantian dengan Ballard mengisi posisi small forward, dan tukang ribut Rick Mahorn, yang sebenarnya punya umpan dan pergerakan tanpa bola menuju jaring yang tak terduga.

Channel: Ryan Van Dusen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun