Dengan bantuan screen Horford atau Smith, Mike Bibby bisa menusuk sembari melepaskan umpan akurat pada Small forward merangkap shooting guard Marvin Williams dan Joe Johnson yang sama-sama bukan hanya jago melepaskan jump shot akurat, tetapi juga menyeruduk begitu menerima bola. Belum lagi, selain bertenaga Josh Smith juga punya tembakan tiga angka yang lumayan.
Defense Hawks makin meyakinkan lewat kedatangan spesialis guard tajam dari bangku cadangan Jamal Crawford serta center Zaza Pachulia, yang seperti halnya Horford, mesti tidak terlihat kokoh, keduanya punya defense yang tangguh.
Sayang meski tampil menjanjikan, Hawks lebih sering menjadi penggembira di babak playoff yang mendorong pemain seperti Joe Smith tidak memperpanjang kontrak pada tahun 2013.
Menariknya, pada musim tersebut, perlahan tapi pasti mereka mulai mendatangkan para pemain fungsional yang bisa bertahan, membagi bola, dan menembak seperti Paul Millsap (PF) yang didatangkan dari Jazz, DeMare Carroll (SF) yang hobi berpindah-pindah tim, hingga shooter Mike Muscala.
Hasilnya kita tahu sendiri, di mana tahun 2015, mereka memenangi 19 games beruntun. Kelebihan Hawks racikan Mike Budenholzer pada waktu itu ada pada keberanian coach Mike memainkan Horford dan Millsap sebagai playmaker yang bisa melayani satu sama lain sekaligus berperan sebagai screener yang membuka ruang tembak bagi Korver yang bergerak bebas tanpa bola.
Meskipun terlihat sederhana, skema tersebut, pada eranya, terbilang efektif lantaran sebagai playmaker, Horford terbilang jangkung.
Jika ingin menaikkan tempo, coach Mike tinggal memainkan Scrhoder atau Bazemore yang sama-sama jago menusuk, berduet dengan Mike Scott atau Muscala yang sama-sama jangkung dan jago tembak.
Sayang, lantaran terlalu terpola, dan tanpa pemain egois, Hawks kesulitan menghadapi tim yang dipimpin Lebron James.
Channel: NBA
Melihat tren penampilan Hawks yang makin mudah terbaca dari musim ke musim berikutnya, terutama selepas hengkangnya Horford ke Boston Celtics, Hawks perlahan tapi pasti membangun tim dengan bermaterikan para rookie, sebut saja power forward "modern" John Collins (2017), defender merangkap penembak jitu Kevin Huerter dan point guard Trae Young yang bertukar seragam dengan Doncic saat acara berlangsungnya acara pemilihan draft (2018), DeAndre Hunter dan Cam Reddish (2019), Onyeka Okongwu (2020), Jalen Johnson (2021), dan rookie yang musim lalu tampil mengejutkan AJ Griffin.Dengan ketangkasan yang ditampilkan saat berkuliah, Hunter dan Reddish (dan sesama draft angkatan 2019) digadang-gadang bakal berkembang menjadi forward modern yang bukan hanya bisa menjadi playmaker tapi tukang tubruk bawah jaring. Belum lagi akurasi tembakan tiga angka keduanya juga berpotensi untuk meningkat.
Dengan materi pemain yang cair dan bisa bermain di banyak posisi, bersama dengan center Clint Capela dan guard serbabisa Bogdan Bogdanovic, serta forward Dario Gallinari, Hawks memainkan skema permainan sederhana yang memanfaatkan tusukan Young yang diakhiri umpan pada Capela atau para shooter yang juga bisa merangkap sebagai playmaker sebut saja Bogdanovic, Huerter, Hunter, atau Gallinari (dari bangku cadangan). Jika ingin lebih luwes peran Capela bisa diisi Collins sedang posisi yang diisi Collins bisa diperankan oleh Hunter/Reddish dengan sama baiknya.