Houston Rockets, tim yang tadinya diproyeksikan bakal bermain dengan banyak pergerakan tanpa bola, lewat umpan-umpan Alperen Sengun, Usman Garuba (mlipir ke Atlanta Hawks), dan tusukan tajam Jalen Green.
Di bawah asuhan mantan pelatih Boston Celtics, Ime Udoka, sesotoy saya, bukan tidak mungkin bakal bermain lebih bertenaga (temasuk defense-nya) dengan kehadiran dua guard Fred Vanvleet, Dilon Brooks, serta dua rookie tangkas Amen Thompson dan Cam Whitemore.
Kebetulan Rockets cukup beruntung mendapatkan Whitemore di urutan draft rada bawah karena meski dinilai sebagai pemain muda potensial, faktor cedera bikin, tim lain pada jeri memilih pemain dengan finishing dan jump shot keren ini.
Jika Ime Udoka emang berani, Rockets bisa memainkan empat playmaker sekaligus (Vanvleet, Green/Whitemore, Thompson, dan Sengun) plus shooter merangkap defender jangkung Jabari Smith di mana Vanvleet, dan Whitemore juga bisa bergerak tanpa bola selain menembak dan berpenetasi menyelesaikan serangannya sendiri.
Sekali lagi, itu masih di atas kertas, karena kita tidak tahu kebijakan manajemen Rockets.
Saya juga sedikit penasaran dengan Oklahoma City Thunder yang mungkin akan bermain mirip Denver Nuggets (dari sisi pergerakan tanpa bola).
Ketika Chet Holmgren pulih mengingat mereka punya setidaknya empat playmaker ceking: Shai, Josh Giddey, Alex Pokusevsky, dan Chet yang punya defense dan visi bagus meski akurasi tembakan tiga angka mereka rada kurang.
Masuk akal jika mereka mendatangkan playmaker rookie dengan skill rada kumplit Keyontae Johnson dan shooter (lagi-lagi tangkas) Cason Wallace untuk memaksimalkan ruang tembak. Kebetulan, tim muda seperti OKC memberikan ruang dan kesempatan maen yang relatif cukup buat para pemain muda.
Channel: Spinella (Gaya maen Kayontae udah kliatan dari otot ma tongkrongannya)
Selama para pemainnya diinstruksikan lebih sabar, dengan lebih banyak mengumpan dan bergerak tanpa bola, plus mengurangi permainan satu lawan satu, Orlando Magic sepertinya punya kesempatan yang sama seperti OKC.Â