Dengan dasar permainan yang udah terbentuk, kedatangan pemain baru nggak ngubah permainan Spurs terlalu banyak, misal selepas Robinson pensiun karena mereka juga mendatangkan Rasho Nastrovic yang lebih nggak egois atau Nazr Mohammed yang lebih bertenaga.
Dari bangku cadangan Spurs juga masih punya playmaker licin Beno Udrich, shooter jangkung Brent Barry atau Robert Horry yang tampil bagus di game kelima final NBA 2005 di kandang Detroit Pistons atau forward klasik lincah Glenn Robinson.
Bahkan makin kemari, Spurs era Duncan makin terasa jadi tim yang hobi menembak tiga angka dengan hadirnya shooter Michael Finley dan shooter jangkung Matt Bonner dengan hasil yang kurang lebih sama.
Selepas final tersebut, selain mengoreksi cara menembak pemain matang seperti Richard Jefferson, Spurs serta pemain kurus berkaki jenjang untuk menjadi playmaker, defender, sekaligus shooter terutama dari area dua angka sebut saja Dejounte Murray, Keldon Johnson, Kyle Anderson, Kyle Anderson, Derrick White, Devin Vassell, dan yang terkini Josh Primo, meski tidak semua dari mereka dipilih pada draft urutan awal bahkan menengah.
Bukan hanya mengasah bakat para forward, Spurs juga mengasah penampilan para guard untuk senantiasa siap menjadi playmaker merangkap penembak jitu sebut saja Gary Neal, George Hill, Corry Joseph.
Menariknya, meski punya gaya bermain serupa, para defender cungkring ini belum belum bisa menyamai Kawhi Leonard dari segi konsistensi, keseimbangan, dan akurasi.
Konsistensi itulah yang membuat Kawhi, Duncan, atau Boris Diaw bisa memberi lebih banyak pilihan bagi para shooter ketika nangkring di pojokan.
Nggak heran shooter kek Danny Green bisa tampil bagus pada final NBA 2014.
Dengan mengandalkan defense dan permainan kaku para pemain muda Spurs, terutama dari area dua angka, Spurs cukup bisa mengimbangi permainan Warriors pada semifinal 2017Â (bahkan Spurs sempat unggul rada jauh waktu itu), meski boleh dibilang Warriors cenderung lebih mudah mencetak angka kala itu.
Sayang, kala itu cedera Kawhi kembali kambuh dan Kyle Anderson serta Jonathan Simmons belum cukup mampu mengisi peran Kawhi, meski di bangku cadangan dukungan Manu Ginnobili sangat tidak kurang.