Memphis Grizzlies
Ketika fit, Jaren Jackson Jr, (PF/C) merupakan salah satu penembak jitu yang bisa dimainkan sebagai center apabila center utama Steven Adams (C) rehat sejenak atau sengaja diistirahatkan untuk menaikkan tempo permainan.
Steven Adams, memang merupakan center yang menarik. Dengan badahnya yang besar dan kokoh, ia bukan hanya piawai memetik rebound, tetapi menjadi screener yang membantu point guard utama Grizzlies melaju ke bawah jaring tanpa halangan berarti. Bahkan sejak bermain untuk Grizzlies, Adams bisa menjadi playmaker bagi para shooter gempal lincah bertenaga macam Desmond Bane (SG) atau pemain favorit saya Dilon Brooks (PG/SG/SF/PF), atau bahkan playmaker utama mereka Ja Morant (PG).
Brooks memang pemain yang unik, meski lumayan gempal, visi dan pergerakannya sukar ditebak, dan punya tembakan tiga angka yang cukup konsisten.
Tidak heran dengan gaya bermainnya yang serba bisa Brooks sejatinya bisa dimainkan di empat posisi sekaligus dari point guard hingga power forward.
Channel: Cookies and Kareem
Dengan banyaknya posisi yang bisa ditempati Brooks, komposisi pemain Grizzlies bisa amat cair, terlebih Grizzlies punya banyak pemain dengan berbagai tipe di bangku cadangan yang bisa dibilang bisa menjadi tim tersendiri.
Dimulai dengan Brandon Clarke, center yang seolah tidak bisa diam. Boleh dibilang, meski bermain di bangku cadangan, Clarke punya menit bermain yang lebih banyak (dari Adams) lantaran bisa menjaga guard tim lawan yang memulai serangan.
Di posisi power forward, ketika sedang tidak fit-pun, posisi Jackson Jr. bisa diisi Santi Aldama yang terkesan lesu darah, tapi memiliki pergerakan yang luwes, dan pandai membaca pergerakan pemain lawan.
Saking banyaknya pemain bagus di Grizzlies, pelatih Taylor Jenkins bahkan seolah tidak merindukan defender merangkap playmaker jangkung Kyle Anderson yang hijrah ke Minnesota Timberwolves atau pun penggantinya, pemain senior Danny Green.