Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

... Perubahan Kecil Tim-Tim NBA (Edisi Bontot)

23 November 2022   23:12 Diperbarui: 24 November 2022   07:32 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beverley-Kawhi (Sport-Ilustrated)

Kehadiran keduanya lumayan membuat permainan Lakers sedikit lebih menghibur, terutama lewat atraksi defense Johnson (padahal ya gitu deh).

Musim ini Lakers mengevaluasi kekurangan musim lalu dengan banyak mendatangkan pemain cepat yang jago menyelinap di antara pertahanan pemain lawan, sebut saja Juan Toscano Anderson dan Troy Brown.

Sebagai sumber pencetak angka, Lakers mendatangkan Lonnie Walker, yang seperti alumni San Antonio Spurs lainnya, Walker punya defense dan jump shot lumayan, meski tembakan tiga angkanya tidak akurat-akurat amat.

Untuk memastikan raihan angka tetap terjaga, Lakers membawa mudik Dennis Schroder untuk bahu membahu bersama Nunn yang sudah pulih dari cedera meski jump shotnya belum seberbahaya sewaktu bermain untuk Heat.

Untuk memastikan pertahanan tetap solid, Lakers mendatangkan Patrick Beverley, yang selalu tampil bagus di atas lapangan (wlopun sering diprotes netizen budiman karena permainannya nggak kliatan), meski dari segi statistik tidak terlihat (begitu juga saat menjaga Paul George #eh).

Oh iya, hampir lupa, untuk menjaga bawah jaring Lakers mempercayakan dua alumni mereka Damian Jones (yang gaya bermainnya saya suka) serta Thomas Bryant (yang baru pulih belakangan ini)

Berbekal komposisi 4 out 1 in yang diusung pelatih baru Darvin Ham, sejatinya Lakers menjadikan Anthony Davis sebagai pusat serangan. Maksudnya begitu Westbrook atau Lebron mengoper bola pada Davis, Davis akan menjadi pemain yang siap mengoperkan bola pada pemain yang bergerak bebas tak terkawal seperti Brown dan Walker atau Beverley. Meski di atas kertas, komposisi tersebut terkesan menjanjikan, di atas lapangan pola tersebut macet lantaran jump shot Lebron dan Westbrook jarang menghasilkan angka. Tembakan sophormore (rookie yang mulai bermain di tahun keduanya) dari area tiga angka Austin Reeves juga masih  belum konsisten meski kerap berdiri bebas. 

Meski defense para pelari Lakers terlihat menggigit, percuma juga jika serangan balik mereka mudah diredam balik, atau malah luput sendiri. Praktis, tanpa offense memadai (lantaran Schroder yang jump shotnya lumayan juga belum pulih waktu itu), Lakers mengalami lima kekalahan (termasuk keteteran ketika bertemu Clippers).


Channel  All Ball

Penampilan mereka mulai membaik justru ketika Lebron cedera lantaran aliran bola lebih langsung mengarah ke Davis dan lawan yang dihadapi juga ya begitulah (gimana mau ga menang, orang San Antonio Spurs kayak ga niat nembak #eh). Terlebih rookie mereka tahun lalu, Austin Reeves tampil bagus dengan defense dan dribelnya, meski kalau disuruh jadi  playmaker, lebih sering dikasih ke pemain yang lebih senior.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun