Sebenarnya masih terlalu pagi menjagokan Utah Jazz bisa berbuat banyak musim ini. Maklum NBA masih berjalan dua pertandingan. Terlebih dua pemain kunci mereka, Rudy Gobert (Minnesota Timberwolves) dan Donovan Michell (Cleveland Cavaliers) sudah berganti seragam.
Menariknya, pemain yang bertukar seragam mengisi peran keduanya justru menampilkan permainan yang menjanjikan, terutama trio Jared Vanderbitt (Timberwolves), Kelly Olynyk (Detroit Pistons), dan Lauri Markkanen (Cavaliers) yang memberi variasi berbeda dalam permainan tim.
Meski sama-sama jangkung, ketiga pemain tadi punya gaya permainan yang khas. Olynyk, meski defense-nya tidak terlalu menonjol, ia dikenal sebagai team player, di mana setiap kali menerima bola, Olynyk akan selalu mengopernya lagi ke pemain yang mendekat untuk membuka ruang.Â
Permainan satu dua tersebut memungkinkan karena akurasi tembakan Olynyk cukup lumayan.
Beda lagi dengan Markkanen. Meski lebih sering bergerak ke pojokan untuk menerima umpan matang, Markkanen tidak segan menyerang langsung ke jantung pertahanan lawan begitu menerima bola.
Sementara Vanderbiit yang semasa masih bermain untuk Timberlwolves tidak banyak mencetak angka, namun kehadirannya menyulitkan para pemain lawan mendekati jaring lawan.Â
Kebetulan bukan hanya Vanderbit yang menyulitkan lawan menembus pertahanan lawan, tapi juga Markanen. Skema itulah yang menyulitkan tim-tim lawan menembus pertahanan Jazz.
Dari sisi offense, kehadiran ketiganya mampu membuka ruang para guard Jazz yang dipandang sebelah mata menghasilkan angka.
Clarkson yang lebih sering menjadi sumber angka dari bangku cadangan di musim-musim sebelumnya, tampil brilian di game awal, meski ia kerap dikritik kurang jago bertahan.
Mike Conley, yang dianggap sudah habis, semenjak pindah dari Memphis Grizzlies bisa tampil luar biasa lewat defense dan kepemimpinannya di lapangan.
Channel: GMFB
Peran Clarkson musim lalu, bisa diemban dengan baik oleh Malik Beasley (Timberwolves), yang semenjak bermain untuk Denver Nuggets dikenal sebagai pemain yang produktif di bangku cadangan, meski dari sisi defense agak mengkhawatirkan.
Colin Sexton, yang nyaris terpinggirkan di Caveliers karena akurasi tembakan tiga angkanya kurang bagus dan cedera panjang musim lalu, justru tampil menawan lewat tusukan langsung ke jaring.
Dari sisi offense, berondongan tiga angka Jazz masih tetap terjaga karena mereka masih punya Rudy Gay yang akurasi tembakan tiga angkanya makin terasa begitu daya ledaknya menurun akibat cedera archiles.
Di bawah racikan pelatih debutan Will Hardy, Jazz diramu menjadi tim yang bukan hanya mengandalkan lokasi stadium yang posisinya menyulitkan pemain lawan dan pemain baru mereka sendiri, tapi juga permainan lewat permainan yang mengandalkan kemampuan para big man dalam membuka ruang, para pemain yang memang dikenal sebagai pencetak angka yang andal.
Kebetulan yang sempat magang di bawah Greg Popovic (San Antonio Spurs) selama lima musim dan Ime Udoka dan Brad Stevans (Boston Celtics) musim lalu.
Terlebih, rookie mereka yang berpengalaman dari segi usia, center jangkung Walker Kessler langsung nyetel, lewat kombinasi pick and roll serta kemampuan mengeblok tembakan pemain lawan.
Channel: JoSport
Bahkan dari dua game awalnya saja, Kessler sudah mencetak 12 poin (ditambah barusan 6 poin), dengan rataan bermain yang tidak terlalu banyak.
Kebetulan dua tim yang dihadapi Jazz juga bukan tim sembarangan. Denver Nuggets dibuat kesulitan mencetak angka, meski sudah kembali diperkuat Jamal Murray dan Michael Porter Jr. yang musim lalu lebih sering cedera. Mereka juga kedatangan amunisi baru sarat pengalaman, Kentavious Cadwell Pope yang sempat bermain bersama Lakers ketika menjadi juara pada dua musim lalu.
Meski komposisi pemainnya dianggap numpang lewat, atau sekadar alat barter ke tim lain demi mendapat draft yang bagus, penampilan Jazz dalam dua game awal terlihat menjanjikan.
Channel: Jefrey Kee
Markkanen cs berhasil menyulitkan Jokic (Denver Nuggets) di bawah jaring padahal Jokic dikenal sebagai pencetak angka serbabisa yang tahu benar mencetak angka dari area tiga angka dan bawah jaring meski defense tim lawan dikenal sulit ditembus.
Saat melawan Minnesota Timberwolves pun, defense Markkanen dan Vanderbit juga memegang peranan penting meredam Gobert yang baru mencetak dua poin di tiga quarter awal, meski tanpa penampilan konsisten dari Beasley dari bangku cadangan, Jazz tak akan bisa menjaga keunggulan.
Menarik disaksikan bagaimana penampilan mereka ketika betemu tim muda bertenaga Houston Rockets serta tim yang sedang naik daun New Orleans Pelicans yang diperkuat Brandon Ingram, CJ McCollum, dan akhirnya Zion Williamson yang belum pernah kalah di dua game awal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H