Dipilihnya Banchero sebagai draft urutan pertama melanjutkan jejak alumni universitas Duke yang belakangan rutin dipilih  menjadi draft urutan atas NBA seperti Kyrie Irving, JJ Redick, Jayson Tatum, Grant Hill, Brandon Ingram, Zion Williamson yang rerata punya punya jump shoot mematikan (kecuali Zion).  Â
Dengan akurasi tembakan lumayan, Banchero memperkuat sisi offense Orlando Magic yang dikenal dengan tim yang lebih suka menyerang. (Channel Yutup: BTL Sport)
Menariknya, meski dikenal sebagai tim yang dihuni banyak pemain muda, lantaran kurang punya skema permainan yang kuat dan akurasi tembakan tiga angka yang di bawah rata-rata tim NBA, Magic kurang diperhitungkan di percaturan NBA setidaknya dalam sepuluh musim belakangan, terlepas mereka sempat dua masuk putaran pertama babak playoff dua musim lalu.Â
Berbeda dengan Orlando Magic, Chet Holmgren dan Jabari Smith Jr. dipilih timnya masing-masing karena alasan kebutuhan tim.
Setelah mendapatkan pemain cungkring berbakat, Shai Gilgeous-Alexander (SGA), dari Los Angeles Clippers, tiga musim lalu, setelah era Kevin Durant dan Chris Paul lewat, Thunder mulai mengumpulkan amunisi di lima posisi.
Mulai dari playmaker jangkung , Josh Giddey, defender berbakat Luguentz Dort, forward cungkring dengan visi bagus Aleksej Pokulevski, dan yang terkini lagi-lagi pemain cungkring yaitu center Chet Holmgren (yang bisa dianggap sebagai guard karena punya dribel lumayan).
Menariknya, kita tidak perlu menjadi pakar NBA, untuk mengetahui kenapa Holmgren dipilih OKC, dengan badannya yang tinggi cungkring, dribel dan akurasi tembakan tiga angka Holmgren terbilang meyakinkan.
Bayangkan saja satu tim punya empat pemain cungkring yang menjanjikan. SGA dengan akurasi tembakannya yang bagus, Poku dengan akurasi umpan yang lumayan, Giddey dengan skill yang serbabisa meski tembakannya yang belum begitu terasah.
Serta Holmgren yang punya dribel dan tembakan tiga angka menjanjikan. Rasanya bakal menarik.