Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Memphis Grizzlies, Tim Muda yang Berusaha Beradaptasi Sambil Menjaga Tradisi

6 Januari 2022   16:00 Diperbarui: 7 Januari 2022   10:55 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 mengutamakan defense dengan menempel ketat pendribel bola, dan offense lebih banyak difokuskan di bawah jaring/tangkapan layar dokpri

Melihat komposisi pemain Memphis Grizzlies musim ini yaitu Ja Morant di posisi point guard, Dillon Brooks di posisi shooting guard, Kyle Anderson di posisi small forward, Jaren Jackson Jr. di posisi power forward, dan center baru mereka Steven Adams. Kita akan melihat kemiripan postur mereka dengan Grizzlies di era keemaasan Gritt and Grind pada musim 2012-2013.

grit and grind gampangnya kegigihan merebut bola
grit and grind gampangnya kegigihan merebut bola

Kala itu, tim yang dilatih Lionel Hollins diperkuat starter yang semuanya dikenal sebagai pemain yang kesemuanya jago bertahan yaitu point guard Mike Conley dengan kecepatannya menyerobot bola, shooting guard mungil Tony Allen dengan semua yang ia punya, small forward Tayshaun Prince dengan rentang tangannya yang panjang, power forward Zach Randolph (Zibo) dengan langkahnya yang lincah dan tangannya yang usil serta center muda Marc Gasol dengan postur yang besar dan kelenturan tubuh mudanya.

hoopshype.com
hoopshype.com

Kelimanya kompak menjadi satu kesatuan yang siap menggunakan anggota tubuh bahkan bermain keras untuk menutup pergerakan pemain lawan dan memulai serangan lewat kecepatan lari serta finishing Conley yang otomatis membuka ruang Price atau Zibo untuk menunjukkan akurasi jumpshotnya.


Meski punya jumpshot yang bagus, termasuk Gasol yang tiba-tiba punya akurasi tembakan tiga angka lumayan musim 2016-2017, meski musim-musim sebelumnya nyaris tidak  pernah melepaskan tembakan dari area tiga angka, Grizzlies era Gritt and Grind 2011-2019, lebih sering mencetak poin dengan sabar di bawah jaring untuk mencegah serangan balik cepat lewat rebound

Meski terkesan tidak atraktif gaya bermain mereka turut menghentikan Golden State Warriors dua dari empat kesempatan pada tahun perdana Steph Curry cs memenangi gelar juara NBA pada tahun 2015.

Sebagai pemain pelapis, mereka mendatangkan beberapa pemain yang gaya bermainnya bisa menyatu dengan gaya permainan Gritt and grind sebut saja point guard Beno Uldrich (2013-2015), shooting guard dengan jumpshot bagus Courtney Lee (2013-2015), forward jago tembak Mike Miller (2013-2014), guard/forward jago slamdunk namun lebih dikenal sebagai shooter di akhir-akhir karir Vince Carter (2014-2017), serta power forward yang bisa bermain sebagai center Jeff Green.

Dengan materi pemain yang punya defense sekaligus tembakan bagus di bangku cadangan, Grizzlies tetap bisa mencegah tim lawan mencetak 100 poin ke jaring mereka sekaligus tetap tajam dari area tiga angka, apabila diperlukan.

Sayang, prestasi terbaik Grizzlies sejak berdiri tahun 1995 tersebut tidak bisa terulang sehingga Hollins harus diganti oleh Dave Joerger dan David Fizdale pada musim-musim berikutnya.

Channel: Somos Golden States Warriors

Namun setidaknya di era Grit and Grind tersebut, mereka masih mampu melaju ke babak playoff tujuh musim beruntun. Sayang sejak menurunnya penampilan Zibo dan Allen karena faktor usia, disusul pada kepindahan mereka ke tim lain, penampilan Grizzlies mulai menurun.

Marc Gasol, pemain bertahan terbaik NBA 2013 (Channel: dunkman 827)

Gasol bahkan harus berkonflik dengan Fizdale pada tahun 2017 yang menginginkan Grizzlies bermain seperti saat ia menjadi asisten pelatih Miami Heat kala Heat juara bersama Lebron James dengan lebih banyak mengandalkan tembakan tiga angka, termasuk dari Gasol.

Konflik tersebut berujung pada diberhentikannya Fizdale pada awal musim 2018-2019 karena Grizzlies hanya memenangi tujuh dari 19 pertandingan awal mereka, yang juga bertepatan dengan cederanya Conley.

Channel: NF Classic

Tanpa Conley, mereka akhirnya absen pada babak playoff untuk pertama kali sejak tahun 2011, sekaligus memulai peremajaan, yang hanya memakan waktu tiga tahun untuk kembali ke babak playoff.

Keberhasilan proses peremajaan (rebuilding) tersebut didukung dengan visi serta meratanya draft NBA pada tahun 2018 dan 2019, sehingga mereka bisa mendapatkan forward yang jago tembak Jarren Jackson Jr. (2018) dan guard mungil tangkas dengan finishing di bawah jaring bagus, Ja Morant.


 mengutamakan defense dengan menempel ketat pendribel bola, dan offense lebih banyak difokuskan di bawah jaring/tangkapan layar dokpri
 mengutamakan defense dengan menempel ketat pendribel bola, dan offense lebih banyak difokuskan di bawah jaring/tangkapan layar dokpri

Melihat komposisi Grizzlies musim ini, bisa dibilang Morant adalah versi tangkas dari Conley yang lebih luwes, Brooks menjadi versi lebih tinggi dan lebih luwes menembakkan tiga angka,

Tidak sulit juga melihat kesamaan postur antara Prince dengan Anderson di mana Anderson juga dibekali dribel dan visi yang bagus.

Secara postur, Zibo dan Jackson Jr memang berbeda. Jackson memang lebih tinggi, hanya saja akurasi tembakan tiga angia Jackson lebih bagus, sesuai dengan tuntutan NBA masa kini.

Channel: Hooper Highlight

Di posisi center, tidak sulit melihat kemiripan Gasol dengan Adams, di mana Adam lebih terlihat bertenaga.

Melihat bagaimana komposisi Grizzlies dibangun, tidak sulit melihat bagaimana permainan Grizzlies dibangun. Mereka lebih banyak mengandalkan umpan-umpan para playmaker pada para shooter tangkas, serta center yang jago ngedunk dan menjaga bawah jaring.

Kebetulan itulah kelebihan Adams dibanding Jonas Valinciunas, center Grizzlies musim lalu, yang lebih lincah.

Terlebih bersama Grizzles Adams lebih banyak dimainkan sebagai screener sekaligus pengumpan di dalam area tiga angka pada pemain yang bergerak bebas tanpa bola, termasuk mayoritas pemain cadangan yang rata-rata cepat dan tangkas serta berpostur mirip dengan starter di tiap posisi.

Dengan kecepatan dan akurasi tembakan tiga angkanya, DeAnthony Melton bahkan bisa bermain bersama Morant yang punya defense bagus meski sama-sama mungil, begitu  juga berduet dengan Tyus Jones, yang bisa bermain sebagai playmaker andai Morant rehat sejenak.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Musim ini Grizzlies bahkan makin solid karena Morant dan Desmond Bane, tampil jauh lebih bagus dari musim lalu terutama dari raihan angka dan khusus untuk Morant, akurasi tembakan angka yang jauh lebih bagus (klo Bane akurasi tembakan tiga angkanya memang sudah bagus sejak musim sebelumnya)

Di posisi shooting guard, dengan jumpshot serta pergerakan tanpa bola yang bagus, Desmond Bane bahkan bisa mengisi posisi Brooks dengan baik selama Brooks   sempat mengalami cedera.

Kebetulan pemain jago tembak berposisi point guard di Grizzlies juga cukup banyak. Bukan hanya Bane, John Konchar juga bisa menembak, meski pergerakan tanpa bolanya lebih menonjol.

Sam Merrill yang selama pramusim kerap membrondong jaring lawan dengan tembakan tiga angka juga bisa dipasang sebagai guard atau forward meski menit bermainnya tidak banyak musim lalu.

gasol, allen, conley, zibo (medium.com)
gasol, allen, conley, zibo (medium.com)

Dengan dribel yang sama-sama bagus Jared Culver bahkan bisa mengisi peran Kyle Anderson. Bukan hanya Culver,posisi Anderson juga bisa diisi Dillon Brooks yang bertinggi sekitar 2 meter.

Posisi small forward Grizzlies makin sengit dengan masuknya rookie tangkas, keponakan Lebron James, yang jago catch and shoot Zairie Williams yang mungkin harus meningkatkan kekuatan fisiknya lebih dulu, yang meski menonjol biasanya cenderung masih kalah kokoh dari para pemain NBA, yang memang secara jam terbang lebih sering berduel dengan pemain tangkas NBA, meski tidak tampak bertenaga.

Melihat gaya bermainnya, Williams bahkan bisa bermain di posisi power forward mengisi posisi Brandon Clarke yang punya tembakan dekat jaring yang bagus.

Di posisi center, Xavier Tillman tampil bagus dengan kemampuannya mengambil bola rebound dari tembakan rekan yang luput musim lalu, meski tidak terlalu tinggi. Musim lalu, Tillman dan Tillie mengisi posisi Jackson yang bisa digeser sebagai center sewaktu cedera di babak reguler dan baru bermain lebih banyak di babak playoff.

Dengar kehadiran Adams sebagai pemain baru, setidaknya Grizzlies bisa menutupi kelemahan musim lalu, yang mudah diserang lewat bawah jaring, terutama oleh penetrasi pemain berpostur tinggi serta center kokoh berberat badan mendekati 120 kg yang mulai langka di NBA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun