Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kesiapan Tim-tim NBA Menghadapi Musim Baru

22 Desember 2020   19:29 Diperbarui: 23 Desember 2020   09:27 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
trade pemain kunci versi foxsports.com 1 | dokpri

Musim baru NBA direncanakan bergulir besok pagi waktu Indonesia. Optimisme menyeruak di antara tim-tim NBA mengingat dalam pramusim yang berakhir sekitar tiga empat hari lalu, beberapa pemain yang baru bisa langsung beradaptasi dengan baik, terlepas hasil di atas tidak selamanya positif untuk beberapa tim.

Tujuan laga pramusim memang jelas: mengasah kekompakan tim dengan memainkan pertandingan sungguhan tanpa mengorbankan kebugaran pemain. Meski kebugaran pemain tetap yang utama, beberapa pemain masih tetap mengalami cedera dan bahkan nyaris dipastikan melewatkan pertandingan pertama mereka, seperti misalnya Draymond Green dari Golden States Warriors.

Kebugaran memang jadi isu utama, terutama musim ini mengingat NBA mengantisipasi penularan COVID pada para pemain NBA.

Tidak seperti musim lalu di mana selama pertandingan sisa NBA musim lalu (NBA bubble) dilaksanakan di satu tempat, musim ini NBA kembali ke format biasa yaitu pertandingan dilaksanakan secara kandang dan tandang.

pindah atau menetap lewat jalur free agent (nba.com)
pindah atau menetap lewat jalur free agent (nba.com)
Format ini membuat para pemain lebih rentan terkena covid lantaran masing-masing tim harus berpindah kota dari satu pertandingan ke pertandngan lain, nyaris hampir tiap hari karena jeda istirahat tiap tim dari satu pertandingan ke petandingan ke sebagian besar hanya satu hari.

Pemain yang terdeteksi terkena covid pun otomatis tidak bisa bermain dan baru bisa bermain setelah dikarantina selama minimal sepuluh hari atau hasil tes selama dua hari beruntun dinyatakan negatif, layaknya protokol dalam sepakbola.

dok. pribadi
dok. pribadi
Memahami konsekuensi ini, tidak heran kalau komposisi pemain tiap NBA ditambah dari 13 pemain di musim lalu menjadi 15 musim ini. 

Tambahan pemain tersebut biasanya didapat dari pemain mendapat kontrak ganda (two-way players) di mana mereka bukan hanya bisa bemain di tim NBA yang bersangkutan, tapi juga tim G-league dari tim NBA yang bersangkutan, atau kalau dalam terminolologi sepak bola bisa disamakan tim B atau lebih mudahnya Barcelona B di mana pemain-pemain di tim B bisa dimainkan di tim A atau tim utama.

dok. pribadi
dok. pribadi
Talen Horton Tucker, pemain Los Angeles (dan South Bay) Lakers adalah salah satu pemain kontrak ganda yang bersinar selama pramusim, dengan mencetak lebih dari 15 angka di dua pertandingan pramusim pertamanya, meski sekitar tiga sampai empat tembakan tiga angkanya pertamanya selama pramusim meleset.

Bahkan penampilan Tucker lebih bersinar ketimbang pemain baru Lakers yang baru didatangkan dari Oklahoma City Thunder, Dennis Schroder, yang belum bisa tampil maksimal karena kurang bugar.

Tucker diprediksi akan makin sering bermain di tim utama lantaran South Bay Lakers diperkirakan tidak akan berpartisipasi di G-League bubble musim ini karena arena yang akan dipakai sebagai tempat berlangsungnya kompetisi tidak bisa menampung akomodasi untuk 30 tim dan hanya 22 tim layaknya NBA musim lalu.

Dengan raihan angka yang konsisten dari Tucker, Lakers makin difavoritkan mempertahankan gelar juara, berdasarkan prediksi pengamat di berbagai situs atau yang dalam NBA dikenal dengan istilah power rangking.

Bisa dibilang, power ranking adalah prediksi posisi tiap tim NBA dalam satu musim. Power ranking sendiri biasanya dikeluarkan tiga sampai empat kali atau bahkan ada yang melaporkannya seminggu sekali.

Awal-awal musim, pertengahan musim, dan tiga perempat musim dengan konten yang kurang lebih selalu sama yaitu faktor-faktor yang menyebabkan sebuah tim dinilai nyangsang di posisi sekian, biasanya antara lain dipengaruhi faktor cedera pemain dan transaksi pemain, baik yang keluar atau masuk.

Untuk yang sifatnya mingguan biasanya berisi laporan tentang peluang sekaligus perkiraan pergeseran posisi tim di klasemen saat menghadapi lawan-lawan yang sudah dijadwalkan dalam seminggu ke depan.

trade pemain kunci versi foxsports.com 1 | dokpri
trade pemain kunci versi foxsports.com 1 | dokpri
Meski dinilai bisa mempetahankan gelar, menilik bagaimana para pemain baru Lakers (dan Clippers) bermain di ajang pramusim, saya cenderung tidak seoptimis pengamat, terutama melihat Montrezl Harrell tidak bisa memasukkan bola melewati hadangan mantan rekan setimnya di Clippers, Ivica Zubac yang bertinggi 2,13 meter .

versi 2 | dokpri
versi 2 | dokpri
Di Clippers pun sama saja ternyata. Luke Kennard, playmaker yang didatangkan Clippers dari Detroit Pistons, tim dari wilayah timur, tampak kurang bertenaga dan seperti biasa, kesulitan memasukkan bola dekat jaring, di bawah hadangan para pemain lawan.

Kelemahan Kennard makin kentara mengingat pertahanan tim-tim wilayah barat lebih sulit ditembus karena postur pemain-pemain tim barat rata-rata lebih tinggi dan kokoh.

Meski hanya bertajuk pramusim, yang praktis tidak terlalu serius, apa yang ditampilkan beberapa pemain seolah membenarkan pendapat fans NBA yang mengatakan bahwa ada beberapa skill yang memang tidak bisa diajarkan di NBA. Salah satunya adalah tinggi badan.

Meski beberapa nama tampil di bawah harapan, beberapa nama lain justru seakan sudah ngebet ingin bemain. Sebut saja Jeff Teague yang senantiasa tampil maksimal meski timnya kalah dua pertandingan pramusim yang dijalani, dengan selisih angka yang besar

Meski hanya bermain kurang dari 20 menit pada dua pertandingan tersebut Teague bisa mencetak 18 angka pada pertandingan pertama dan 5 angka pada pertandingan kedua.

Kebetulan dua lawan Boston Celtics kala itu punya motivasi sendiri. Philadephia 76ers hadir dengan motivasi dan pemain baru setelah musim lalu dikenal sebagai jago kandang doang.

Dengan Doc Rivers yang menjadi nahkoda baru tim ini, sixers mulai berani memainkan pick and roll atau kerja sama satu dua antar dua pemain karena mereka punya Joel Embiid dan Seth Curry yang bisa menembak dari posisi mana pun. Skema yang boleh dibilang tidak bisa dilakukan musim lalu karena Ben Simmons playmaker utama Sixers musim lalu praktis hanya piawai mencetak angka di bawah jaring.

Kebetulan Curry juga punya dribel yang lumayan, jadi ia bisa membawa bola sampai bawah jaring sebelum memutuskan untuk mengeksekusi serangannya sendiri lewat tembakan di posisi mana pun ia bisa menembak atau mengoperkan bola ke pemain lain yang bebas tidak terkawal.

Meski secara umum tampil menjanjikan, Dwight Howard tidak tampil seefektif saat masih membela Lakers musim lalu, di mana ia lebih sering hanya menunggu sodoran bola enak dari Lebron dan melakukan dunk.

Penampilan menjanjikan Brooklyn Nets saat pramusim (bballbreakdown.com_

Di Lakers, Howard nyaris seng ada lawan di bawah jaring mengingat sebagian besar pemain bertahan terbaik lawan memilih menutup ruang Lebron James atau Anthony Davis yang akan dengan mudah dengan mudah memasukkan bola jika tanpa pengawalan.

Di Sixers, Howard beberapa kali harus melewati hadangan pemain lawan dulu sebelum memasukkan bola.

Pada pertandingan pramusim beberapa hari lalu, bukan hanya pemain sixers yang tampil bagus. Duo Brooklyn Nets yang musim lalu lebih sering cedera ketimbang bermain tampil sangat solid di bawah asuhan dua pelatih ofensif jenius Steve Nash dan Mike D'antoni.

Bahkan Kevin Durant yang musim lalu absen karena cedera cedera archiles (ACL) tetap tampil eksplosif dan menunjukkan jump shoot yang tetap akurat meski baru pulih dari cedera.

Boleh dibilang, cedera ACL cenderung mengurangi mobilitas pemain dan membuat pemain jadi rentan cedera, dan bahkan tidak jarang mengakhiri karier atlet yang bersangkutan. Beruntung pemain seperti Wesley Matthews, yang juga punya riwayat cedera yang sama, relatif bugar sepanjang musim lalu dan hanya absen dalam lima pertandingan musim lalu lantaran gaya bermainnya yang lebih mengandalkan akurasi tembakan ketimbang ketangkasan fisik untuk berduel dengan pemain lawan.

Wes Matthews sendiri tampil lumayan sewaktu bermain bersama Lakers. Ia bahkan sempat mencetak angka dengan menyerang bawah jaring, satu gaya permainan yang jarang ditunjukkan 3D Lakers yang musim ini digantikan Matthews, Danny Green, yang musim ini hijrah ke Sixers.

Kebetulan pada penampilan perdananya, Green hanya bermain 13 menit dan menghasilkan tiga angka bersama sixers. Meski hanya tampil sebentar Sixers, tetap menang di dua pertandingan pramusim yang dijalani.

Highlight Shake Milton (nba.com dan House of Highlight)

Salah satunya karena penampilan maksimal dua pemain cadangan mereka Shake Milton dan Furkan Korkmaz. Kebetulan kedua pemain tadi tampil bagus karena skema permainan pick and roll yang dirancang Doc Rivers, di mana Dwight Howard, bertugas sebagai menutup ruang gerak pemain lawan sekaligus memberi ruang tembak pada Milton untuk menembak dengan akurat.

Pada Korkmaz pun sama. Hanya saja dinding pemisahnya bukan Howard, melainkan Embiid.

Potensi Sixers akan makin mematikan jika James Harden jadi datang. Dengan kedatangan Harden aliran bola jadi tanpa kendala karena praktis di tim ini hanya Howarad yang tidak bisa menembak (dengan asumsi Ben Simmons ikut dikirimkan ke Houston Rockets sebagai ongkos transaksi).

Kebetulan kontrak Harden bersama Rockets tinggal berusia dua musim. Sudah menjadi rahasia umum, tiap tim akan makin suka menampung pemain yang sisa kontraknya tinggal dua atau satu lagi tahun, atau jika masih panjang, nilai kontraknya tidak terlalu besar (berkisar 10-15 juta dolar per musim bahkan kurang) agar tidak membebani anggaran gaji tim secara jangka panjang.

Itu jugalah salah satu alasan Dallas Mavericks Josh Richardson dari Sixers. Selain skill 3D-nya yang memang dibutuhkan Mavericks, meski kontraknya baru akan habis tiga musim mendatang, nilai kontrak Richardson per musimnya tidaklah terlalu besar, kurang dari 12 juta dolar per musim.

Menariknya pada dua laga pramusim, Richardson yang pada dua pertandingan tersebut bermain kurang dari 30 menit layaknya Giannis Antetokounmpo saat melawan Milwaukee Bucks berhasil membawa Mavericks dua kali memenangi duel melawan Bucks. Salah satunya dengan mencetak lebih dari 15 angka.

Terlepas pertahanan Bucks yang terkesan lebih pasif (membiarkan Doncic menyeberangkan umpan matang tanpa kawalan ketat), permainan Richardson menunjukkan bahwa pemain baru Mavs relatif cukup nyetel dengan tim baru.

Di sisi lain, meski banyak mendatangkan pemain baru, praktis hanya Bobby Portis yang tampil meyakinkan secara statistik dari bangku cadangan, dengan mencetak lebih dari 10 angka dari dua pertemuannya melawan Bucks.

Bahkan pada game kedua, Portis dan Bryn Forbes yang didatangkan dari San Antonio Spurs kesulitan mengambil bola rebound. Beruntung DJ augustin tampil cukup prima dengan umpan akuratnya. Tidak heran setelah kalah dengan selisih 10 angka, pada pertandingan kedua mereka kalah dengan selisih 16 angka.

Dari beberapa pertandingan yang sudah dijalani, pramusim memang agak kurang bersahabat pada tim yang dikenal dengan pertahanan yang lumayan kokoh, di luar Lakers.

Tim yang dikenal dengan pertahanan yang bagus seperti Portland Trail Blazers atau Boston Celtics kalah dengan selisih angka yang besar.

Lakers sendiri pun, meski menang di empat pertandingan, bukan menang dengan angka kemasukkan yang sedikit melainkan karena produktvitas mencetak angka yang merata.

NBA musim baru (clutchpoint.com)
NBA musim baru (clutchpoint.com)
Hasil-hasil tersebut dianggap wajar lantaran permainan bertahan membutuhkan stamina dan konsentrasi yang bagus. Sedang pamusim, sekali lagi, lebih ditekankan pada upaya mengasah kekompakan tim, tanpa mengorbankan kebugaran pemain.

Kalau tolok ukurnya adalah pertandingan pramusim, jangan lupakan juga Golden States Warriors, Atlanta Hawks, dan juga Memphis Grizzlies. Kebetulan tiga tim ini relatif muda dan nyaris lebih sering lepas dari pembahasan begitu mereka tampil kurang meyakinkan di awal-awal musim.

Golden States Warriors sendiri tampil meyakinkan sejak Steph Curry mulai bermain lagi. Minimal dengan kehadiran Curry, penembak tiga angka terbaik sejagat sejauh ini, pertahanan tim lawan akan lebih terbuka lantaran para pemain lawan tidak akan membiarkan Curry menembak atau mengirim umpan Andre Wiggins, mantan draft pick nomor satu, yang belum bisa menunjukkan potensi terbaiknya selama berkarier di NBA.

Kebetulan, musim ini Wiggins punya senjata baru, tembakan tiga angka yang lebih akurat.

Praktis, dengan kehadiran Curry yang memang pandai menarik penjagaan dari tim lawan, Wiggins akan lebih banyak menunjukkan skills-nya tersebut. Terlebih, mereka punya Kelly Oubre yang bersama kedua rekannya tersebut sempat mencetak 70 angka pada pertandingan pramusim.

Kalaupun belum cukup, Warriors masih punya James Wiseman, rookie yang siap menyambar umpan matang Curry di bawah jaring lewat dunk, serta kent Bezemore yang bisa memberi perbedaan di bangku cadangan.

Sayang, Warriors agak kurang bisa memaksimalkan potensinya dengan mendatangkan Giannis seperti yang diwartakan karena, meski punya anggaran yang cukup leluasa untuk mengontrak Giannis, Giannis memilih melanjutkan masa baktinya bersama Bucks untuk beberapa musim ke depan.

Praktis dengan perpanjangan kontrak ini, bursa free agent musim depan yang dianggap lebih seru dari musim ini jadi terasa hambar mengingat pemain yang dinilai akan habis kontraknya musim depan justru sudah memperpanjang kontrak bersama tim lama mereka, salah satunya Paul George.

John Collins yang memutuskan tidak lagi memperpanjang kontrak bersama Atlanta Hawks musim depan memang pemain bagus. Collins terbilang tinggi, tangkas, dan punya akurasi tembakan tiga angka yang bagus. Sayang kemampuan bertahannya masih perlu ditingkatkan dan belum teruji mampu membawa timnya mendekati posisi delapan besar sekalipun, begitu pula dengan Lauri Markkanen dari Chicago Bulls.

Praktis, meski telah menyatakan tidak akan memperpanjang kontrak dengan tim baru, daya pikat mereka tidaklah sekuat para pemain bintang seperti Giannis, Lebron James, Curry, atau Doncic.

Meskipun nama mereka tidak terlalu seksi, bukan berarti Collins dan Markannen bisa mematahkan anggapan pengamat NBA dengan bermain bagus. Kebetulan di atas kertas, tim mereka punya materi pemain yang bagus musim ini

Dengan kedatangan Bogdan Bogdanovic, Tonny Snell, Dario Gallinari, Rajon Rondo yang sebagian dikenal pernah menjadi starter di tim mereka masing-masing sebelum ini, Hawks, selama para pemain mereka bugar, dinilai bisa masuk babak playoff di wilayah timur.

Potensi tersebut terlihat dari lagi pramusim. Dari empat laga yang dijalani, mereka menang dua kali dan kalah dua kali, dengan berbagi satu kemenangan dan satu kekalahan dari lawan masing-masing pada empat laga tersebut yaitu Memphis Grizzlies dan Orlando Magic. Dua pemain baru yaitu Bogdanovic dan Gallinari bahkan sempat mencetak lebih dari 15 angka, minimal satu kali saat melawan dua tim tadi.

Sayang defense Hawks dinilai kurang begitu bagus lantaran dari empat kesempatan, tim lawan selalu bisa mencetak di atas 110 angka baik saat Hawks menang atau kalah. Tidak heran, untuk mengatasi masalah defense, Hawks mendatangkan Kris Dunn, salah satu defender berbakat NBA, dari Chicago Bulls, yang sayang rentan cedera.

Bulls, meski lebih dikenal sebagai tim papan bawah karena dinilai punya manajemen yang kurang rapi, dikenal sebagai tim yang membangun tim dengan pemain menjanjikan seperti Dunn, Markannen, Zach Lavine, dan Wendell Carter Jr.

Setelah membenahi manajemen, mereka hanya perlu pelatih yang blisa mengarahkan tim ini dengan baik. Untuk itu musim ini mereka mendatangkan Billy Donovan dari Oklahoma City Thunder yang musim lalu membawa tim ini ke babak playoff dengan bermaterikan dua pemain kunci yaitu Chris Paul dan Dario Gallinari, yang baru memperkuat Thunder musim itu juga .

Bulls, seperti juga Grizzlies, memenangi dari empat pertandingan pramusim yaitu dua kali saat melawan tim yang baru melakukan cuci gudang, Oklahoma City Thunder, dan satu kali saat melawan Houston Rockets, yang bermain tanpa James Harden.

Sebuah hasil yang positif meski tidak menggembirakan mengingat mereka memenangi laga melawan tim-tim yang tidak diperkuat pemain-pemain terbaik. Meski begitu, setidaknya Bulls sudah menunjukkan keseriusan untuk tampil bagus. Sebuah usaha yang konon sama sekali tidak terlihat musim lalu.

Semangat untuk memang menjadi pembeda antara Bulls dan Grizzlies. Meski sama-sama diperkuat pemain muda, Grizzlies sejak musim lalu, di bawah kepemimpinan maskot mereka Ja Morant nyaris bisa langsung masuk playoff andai kata tidak terpleset di pertandingan terakhir.

Menariknya sebagian besar pemain muda Grizzlies baru bermain di NBA kurang dari tiga musim, sebut saja Ja Morant, DeAnthony Melton, Brandon Clarke, Grayson Allen, dan yang terbaru Desmond Bane.

Menariknya lagi, progress tim ini terlihat nyata. Sejak absen di babak playoff tiga musim lalu, satu musim berselang jumlah kemenangan mereka selalu bertambah walaupun cuma satu kemenangan.

Meski terlihat kecil, lompatan yang dihasilkan cukup nyata. Dari peringkat 12 dua musim lalu merambat ke peringkat sembilan musim ini. 

Bukan tidak mungkin, meskipun persaingan di wilayah barat lebih ketat, mereka bisa masuk delapan besar, mengingat beberapa pemain kunci wilayah barat menyeberang ke timur, sebut saja Gallinari (dari OKC ke Hawks), Danny Green dan Dwight Howard (dari Lakers ke Sixers).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun