NBA playoff kali musim ini ternyata banyak memberi kejutan yang menarik. Tim-tim yang diunggulkan justru berguguran satu per satu di babak playoff. Los Angeles Clippers yang konon diunggulkan menjadi juara NBA justru kalah dari tim yang di babak reguler mereka tundukkan dua kali dari tiga kesempatan, Denver Nuggets.
Kemenangan terasa lebih istimewa karena Nuggets sempat tertinggal 3-1 pada pertandingan dengan format best of seven. Artinya, untuk bisa lolos ke babak selanjutnya, Clippers hanya perlu menang sekali lagi. Bukannya menyerah di game kelima, Nuggets justru berbalik unggul 4-3 dan berhak lolos ke final wilayah barat menantang Los Angeles Lakers.
Menariknya, sebelum menang di game kelima, Nuggets terlebih dulu tertinggal 16 poin sebelum mulai bangkit sekitar dua sampai tiga menit quarter ketiga dimulai. Dan keseruan seperti ini bukan hanya terjadi sekali, tapi dua kali, termasuk di game keenam. Waktu Nuggets mulai bangkit pun sama, dua sampai empat menit quarter ketiga berjalan.
Kalau pada game kelima, Paul Millsap yang menginspirasi kebangkitan Nuggets, pada game keenam, giliran serangan langsung Monte Morris dan Jamal Murray yang mempertipis ketertinggalan Nuggets. Hanya saja, dalam basket, untuk bisa mengejar ketertinggalan, resepnya bukan hanya itu. Sebuah tim bisa memperkecil ketertinggalan karena lawan tidak bisa dengan mudah membuat angka.Â
Di sinilah peran Nikola Jokic yang berhasil menutup ruang gerak Montrezl Harrell, peraih gelar sixth man of the year, atau dalam sepakbola bisa disetarakan dengan supersub terbaik. Harrell bisa disebut sebagai pemain cadangan terbaik karena ia bisa mencetak sekitar 15+ angka dari bangku cadangan sekaligus membuat Clippers unggul saat para pemain utama rehat sejenak.
Sayang, semenjak terlambat bergabung dengan para pemain Clippers di Orlando, Harrell belum kembali ke permainan terbaiknya. Jiwa pantang menyerahnya di bwaah jaring belum lagi tampak dan Harrell tampak kewalahan menghadapi Nikola Jokic di tiga pertandingan terakhir.
Channel: CCBN
Pada game ketujuh, Harrell sudah mulai berhasil kembali ke gaya permainannya yang biasa, di mana ia berhasil membuat para penjaga jaring Nuggets melanggar Harrell saat berebut bola, yang ujung-ujungnya memberikan lemparan bebas pada Harrell.Â
Sayang kemampuan menyerang Harrell yang bagus tidak diimbangi pertahanan Harrell, dan pasangan pengumpannya Lou Williams, yang solid. Tiap kali Harrell membuat angka, Nuggets selalu bisa membalas. Entah itu lewat Jamal Murray atau Jokic.
Terlebih dua superstar Clippers, Kawhi Leonard dan Paul George, kurang bersinar. Kalau di game kelima, permainan Kawhi ditempel ketat Jerami Grant, pada pertandingan ketujuh tadi siang permainan Kawhi dan terutama Paul George justru dihadang tekanan untuk segera lolos ke babak berikutnya. Terbukti, meski beberapa kali mendapat ruang terbuka untuk menembak, tembakan Paul George justru luput dari sasaran.
Padahal, Clippers sempat beberapa kali unggul, termasuk unggul 11 angka jelang akhir quarter dua. Pada quarter ketiga, Jamal Murray tampil bagus sedangkan para pemain Clippers lebih banyak buru-buru menembak.Â