Perjuangan Lakers lolos ke babak selanjutnya makin berwarna mengingat salah satu pemain kunci mereka Avery Bradley memilih untuk tidak mengikuti babak playoff demi menjaga keluarganya.Â
Kebetulan bukan hanya Bradley yang mengambil langkah dengan alasan serupa. Trevor Ariza, mantan pemain Lakers yang kini bermain bagi Portland pun memilih alasan yang sama.
Sebenarnya ada juga sih pemain yang punya alasan mirip dengan mereka berdua, misal Davis Bertans, yang lagi moncer-moncernya, karena akurasi tembakan tiga angkanya musim ini aduhai bagusnya.Â
Bedanya, Bertans yang tengah memperkuat Washington Wizard, memilih tidak berpartisipasi dalam bubble NBA karena secara itungan matematis, timnya sulit masuk peringkat delapan besar playoff wilayah timur, mengingat sebelum bubble NBA pun posisi 8 besar sudah kelihatan. Wizard boleh jadi diundang untuk menggenapi 22 tim yang diundang di bubble NBA kali ini.
Balik lagi ke skenario babak playoff, sayang skenario di atas kertas kadang tidak segampang itu. Buktinya nggak usah jauh-jauh. Utah Jazz yang di babak regular ada di peringkat enam, malah unggul 3-1 dari Denver Nuggets yang ada di peringkat 3 dan hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk lolos ke babak berikutnya.Â
Nuggets yang terkenal jago kandang, memang kehilangan hak istimewa itu karena NBA playoff bermain di tempat netral .
Utah Jazz menang tipis dari Denver Nuggets barusan lewat aksi keren Donovan Mitchell yang membrondong jaring Nuggets. Jamal Murray, di lain pihak, meski mencetak lebih dari 42 poin, dengan seenggaknya tiga tembakan tiga angka di menit-menit akhir, Murray serasa berjuang sendiri mengingat Nikola Jokic, bintang Nuggets yang lain, belum bisa menembus pertahanan Rudy Gobert di bawah jaring.
Los Angeles Clippers yang musim ini digadang menantang Lakers di final wilayah barat, meski menunggu minimal dua pertandingan lagi karena Luca Doncic berhasil membawa Dallas Mavericks memenangi game keempat pada pertandingan dengan format the best of seven. Artinya, agar bisa lolos, satu tim harus memenangi empat pertandingan lebih dulu.
Tembakan Luca Doncic di detik terakhir babak perpanjangan waktu memastikan Mavs, yang hari ini tampil tanpa bintang mereka yang lain Kristaps Porzingis, sekaligus seakan menghapus kenangan ketika melawan Toronto Raptors di babak regular beberapa saat lalu, di mana waktu itu Mavericks klo nggak salah sebenarnya sudah unggul lebih dari 30 poin (unggul 66-36) malah jadi kalah 110-107 di akhir quarter keempat.
Kebetulan, kali ini situasinya agak mirip dengan sewaktu menghadapi Raptors. Bedanya kali ini Mavs yang tertinggal 21 poin lebih dulu sebelum akhirnya berbalik unggul di detik terakhir.Â
Netralitas tempat pertandingan bukan hanya memengaruhi tim-tim wilayah barat, tapi juga di wilayah timur. Philadelphia 76ers yang terkenal jago kandang mesti menyerah 4-0 di babak regular, padahal Sixers dijagokan berada di peringkat empat besar wilayah timur musim ini
Sixers mesti turun ke peringkat enam  karena lebih sering kalah di kandang lawan.