Danny, bahkan, di episode pertama musim perdana Blue Bloods, tidak segan memasukkan kepala terduga tersangka ke dalam toilet demi mengetahui keberadaan anak yang bukan hanya sedang disekap tetapi juga butuh suntikan insulin sesegera mungkin. Tindakan yang boleh jadi berisiko, terutama kalau orang yang Danny masukkan kepalanya ke dalam toilet tadi, di kemudian hari, ternyata terbukti  tidak mengetahui keberadaan anak yang bersangkutan.
Kepedulian pada korban pada dasarnya ditunjukkan oleh semua anggota keluarga Reagan, meskipun, Frank dan Jamie yang lebih kalem, mungkin tidak akan menerapkan metode yang seekstrim Danny.Â
Jika Danny nggak segan ngejitak orang tua yang tega menyakiti keluarganya sendiri, Jamie, yang punya latar belakang sebagai pengacara, selama itu tidak mendesak, lebih suka menunggu dan membaca situasi sebelum bertindak, terlebih korban (sekaligus pelapor dan anggota keluarganya menyangkal sudah menelepon 9-1-1) juga masih di bawah umur. Hanya saja, dengan pertimbangan yang sama, Nicky tidak punya kesabaran seluas pamannya.
Meskipun tidak mendorong pelapor untuk melukai ayahnya, Nicky merasa tidak enak hati dengan kejadian itu, terlebih ibu pelapor yang sebelumnya dianiaya suaminya juga ikut menyangkutpautkan nama Nicky dalam kejadian ini.
Meskipun terkesan, secara teori, setiap tokoh utama, hanya mendapat porsi sekitar lima belas sampai dua puluh menit untuk menyelesaikan kasus pada tiap episodenya, kasus-kasus keseharian seperti ini yang membuat saya betah menikmati serial ini dari episode pertama, beberapa waktu ini.
Dari  semua kasus yang ditangani anggota keluarga Reagan, yang paling saya tunggu adalah kasus-kasus yang ditangani mantan pemeran Thomas  Magnum (dalam serial Magnum P.I. versi original), Tom Selleck. Sebagai komisaris polisi, Selleck maksud saya Frank Reagan, dikenal punya prinsip yang kuat tapi sama sekali nggak alergi sama masukan yang masuk akal. Prinsip Frank bisa dibilang kuat karena doi megang satu poin yang kayaknya belum berubah dari episode pertama.
Prinsip bahwa selama udah terbukti bersalah, pelaku kriminal mana pun layak dihukum biar nggak bawa pengaruh buruk buat lingkungan, termasuk pelaku "kenakalan kecil-kecilan" dan "pemakai narkoba". Pendapat Frank sendiri didasari pengalamannya sebagai veteran perang Vietnam sekaligus polisi yang memulai karier dari bawah, mulai dari seorang polisi patroli, detektif, hingga kepala divisi anti-narkoba, berpuluh tahun sebelum episode perdana diceritakan tayang. Jadi, Frank paham betul berbagai bentuk kejahatan dengan segala variasinya, berikut akibat yang ditimbulkan.
Menariknya, serial ini bukan mengajak kita untuk memihak opini-opini yang disampaikan lewat serial ini, tapi memberikan gambaran dari berbagai sudut pandang atas situasi yang terjadi.