Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Melihat Sisi Abu-abu lewat Serial "First Half of My Life"

2 Oktober 2019   11:38 Diperbarui: 28 Mei 2020   21:39 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yujin kiri, tang jing kanan

Mereka mengidolai Ibu Zijun karena ibu Zijun nggak lain adalah gambaran orang tua di Tiongkok yang selalu mengharapkan kesejahteraan bagi putra-putrinya. Karakter khas masyarakat Tiongkok yang memang cukup dikenal di berbagai belahan dunia yang dengan sangat pas disampaikan penulis buku  "Listen to the Squawking Chicken: When Mother Knows Best, What's a Daughter to Do?", Elaine Lui.

In Chinese culture, ... Money is uncomplicated symbol of feeling. It is more tangible than a hug. It is more useful than a kiss. Most Importantly money is helpful.  And between parent and child, between family members and friends, it is dispersed in this spirit

Melihat kutipan di atas serta apa yang saya lihat dari serial ini dari awal, saya nggak bisa berbicara banyak. Tiap kali ingin berkomentar, entah itu pro atau kontra, saya seakan selalu diingatkan kalau pendapat saya sama sekali nggak berguna kalau saya ada dalam posisi tiap karakter yang ada pada serial ini.

Melihat bagaimana jalan cerita serial ini disajikan, saya nggak berharap banyak, cerita-cerita seperti ini bisa hadir di Indonesia. sehingga paling tidak, saya pribadi hanya mengingatkan diri sendiri untuk tidak berkomentar tentang situasi yang terjadi di sekitar saya, karena apa yang kita suarakan belum tentu sesuai dengan situasi di lapangan. Terlebih, kadang ada yang lebih penting dari mengomentari apa yang dialami  setiap orang termasuk mengomentari diri sendiri, walaupun disadari atau nggak, lewat coretan ini, saya sedang ngomentari alias ngerasani diri sendiri dan orang lain, walaupun itu entah siapa #eh 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun