Kedua hal di atas mungkin tidak berhubungan. Kebugaran Steph Curry tidak berhubungan langsung dengan alasan kenapa Warriors jadi tim paling tidak disukai di NBA, terutama oleh fans NBA di luar Golden State Warriors.
Alasan Warriors tidak disukai fans NBA bisa dilihat dari game Warriors kemarin lusa. Game di mana Warriors dijamu tim tuan rumah Los Angeles Clippers di Staples Center. Game di mana Demarcus Cousins memulai debutnya setelah cedera panjang pertengahan musim lalu.
Channel: Clive NBA Parody
Warriors, tim ini, terlalu mudah mendapat ruang gerak dan ruang tembak. Kita bisa melihat Cousins yang belum kembali ke bentuk permainan terbaiknya mendapat ruang tembak yang sangat-sangat lapang, dua kali, dan dua tembakan tersebut masuk.
Kadang, itulah yang membedakan all star (dan superstar) dengan role player, pemain yang konsisten mengisi posisi starter namun bisa dibilang bukan bintang. Akurasi dan konsistensi para all star dan superstar dalam mencetak angka membuat mereka mesti dijaga ketat, kadang lebih dari satu pemain. Istilah NBA-nya gravitasi (gravity), kemampuan menarik perhatian dan penjagaan pemain lawan. Pemain seperti ini masih tetap bisa mencetak angka, meski dalam posisi yang sulit.
Kebetulan Golden State Warriors punya lebih dari dua pemain yang punya gaya gravitasi seperti itu, Kevin Durant dan Steph Curry jelas dua aktor utama. Hanya saja, kita tidak bisa mengabaikan Klay Thompson dan Demarcus Cousins. Kehadiran empat all star (lima dengan Draymond Green) membuat tim lawan jadi sulit menentukan pilihan. Siapa yang mesti dijaga lebih ketat.
Karena dianggap dan memang belum sepenuhnya bugar, para pemain Clippers mencoba menembak tepat di hadapan pengawalan Cousins. Sayang, tembakan mereka dua sampai empat kali meleset lantaran tinggi tubuh dan jangkauan tangan Cousins menyulitkan para pemain Clippers menembak.