Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ada Apa dengan Lakers?

15 Januari 2019   16:44 Diperbarui: 17 Januari 2019   10:30 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktis, dengan zona menembak pemain yang terbatas, variasi serangan Lakers juga terbatas. Selain mengandalkan serangan balik cepat, Lakers juga mengandalkan pergerakan tanpa bola para pemain yang bebas tidak terkawal. Skema permainan ini amat mungkin karena Lebron, seperti juga para bintang yang lain, perlu dijaga satu sampai dua pemain. Para bintang ini perlu dijaga ketat lantaran mereka selalu punya cara mencetak angka meski dikawal ketat. Itulah yang membedakan pemain bintang dengan rata-rata pemain NBA lainnya. 

Superstar selalu punya cara menarik lebih dari satu pemain untuk menjaga mereka. Mereka dinilai berbahaya karena rutin mencetak 30+ angka meski dijaga ketat. Lebron James, Kevin Durant, dan James Harden contoh. Anthony Davis dan adik saya Giannis Antetekumpo bisa disebut penerus mereka melihat konsistensi raihan poin mereka di lapangan. Kategori berikutnya, buat saya adalah peralihan antara superstar dan all star. Russell Westbrooks, Paul George, Victor Oladipo yang sedang atau pernah bermain untuk Oklahoma City Thunder adalah contoh mudahnya. Kategori ketiga tidak lain adalah all star. Kategori ini paling gampang dicek. Cari saja nama mereka di daftar all star. Kalau masuk, mereka sudah pasti all star atau setidaknya mantan. Meskipun kemampuan menarik pemain lawan untuk menjaga mereka, tidak sekeren semi supertar apalagi all star, setidaknya kemampuan mereka cukup membuat rekan satu tim lebih mudah mencetak angka. Berikut adalah 25+ pemain yang dianggap all star+ atau all star++ (superstar). 

basketball-reference.com
basketball-reference.com
Dari 20 pemain bergaji tertinggi di NBA musim ini, setidaknya 15 di antaranya bisa disebut all star+, hanya Mike Conley, Gordon Hayward, dan Carmelo Anthony yang bisa disebut bukan all star. Hayward dan Carmelo mungkin bisa disebut all star ketika kemampuan belum menurun. Namun belakangan kemampuan mereka bahkan kalah jauh dibanding Conley. Conley sendiri memang bermain layaknya all star, hanya saja persaingan ketat point guard di wilayah barat membuat Conley belum sempat mencicipi all star meski sekali. Namanya masih kalah dibanding Damian Lillard, Steph Curry, Klay Thompson, dan Russell Westbrooks yang rutin masuk all star dalam 4-5 musim terakhir.  

idem
idem
Dari daftar 40 besar pemain bergaji tertinggi NBA (bagian kedua), mungkin hanya Andrew Wiggins, Chandler Parson, dan Harrison Barnes yang dinilai belum pantas masuk all star. Konsistensi Andrew Wiggins masih kalah jauh dari rekan satu timnya Karl Anthony Towns yang musim lalu mendapat kesempatan bermain di babak playoff.  Chandler Parsons agak kurang beruntung. Meski bergaji besar, ia lebih sering cedera ketimbang bermain. Besaran gaji jadi salah satu tolok ukur bagus tidaknya seorang pemain di lapangan. Sayang belum ada pemain Lakers yang dianggap masuk top 40, karena kemampuan mereka membuka ruang bagi rekan satu tim belum ada yang sebagus pemain dengan besaran gaji top 50 sekalipun.

top-50-png-5c3ff1eebde57503345aad48.png
top-50-png-5c3ff1eebde57503345aad48.png
Ketika Lebron cedera, ruang tembak para pemain Lakers tidak selapang biasanya. Tidak ada pemain bintang yang perlu penjagaan ekstra ketat. Paling hanya Kyle Kuzma dan Brandon Ingram yang bisa menyelesaikan peluangnya sendiri. Hanya saja karena zona menembak mereka yang terbatas, gaya bermain mereka amat mudah terbaca.

Tembakan jarak menengah (midrange) Ingram memang lumayan. Hanya saja, selumayan-lumayannya tembakan Ingram, akurasi dan konsistensinya masih jauh dari Kawhi Leonard atau Kevin Durant, dua pemain yang posturnya dianggap mirip dengan Ingram.

Lonzo Ball malah tidak perlu dijaga. Tim-tim lawan seakan kompak lebih memilih menjaga Kuzma atau Ingram lantaran bisa dibilang hampir pasti tembakan Lonzo Ball luput. Dari sisi ofensif, Lonzo Ball lebih sering bermain kurang bagus. Itu terlihat dari rataan poinnya yang kurang dari 9 poin pertandingan. Lonzo adalah point guard dengan Raihan angka terkecil untuk seorang pemain yang rutin  bermain 30 menit per pertandingan. Tidak heran, hampir seluruh tim NBA sepakat membiarkan Lonzo bebas tidak terkawal ketimbang membiarkan Kuzma atau Ingram mencetak 18-25 poin per pertandingan.

Tanpa Lebron, permainan Lakers makin mudah terbaca. Mereka akan makin mengetatkan pertahanan dan  lebih banyak menyerang balik. Kalaupun macet, Ball, Kuzma, atau Ingram akan bermain pick and roll dengan Javalee Mcgee agar mendapat ruang gerak yang lapang untuk langsung menyerang ke bawah jaring. Minimal, kalaupun tembakan mereka tidak masuk, mereka bisa dapat lemparan bebas karena pemain lawan mencoba menghentikan upaya mereka angka. Secara teori, skema serangan tersebut efektif menghasilkan dua sampai tiga angka. Hanya saja, semua percuma jika akurasi free throw Lakers terbilang buruk. Akurasi free throw Lakers hanya berkisar 68%. Akurasi free throw tersebut jelas buruk mengingat di era sekarang, free throw sebuah tim berkisar 70-85%. Terakhir kali sebuah tim hanya menyelesaikan 67% free thrownya adalah musim 2015-2016. Kala itu, Andre Drummond (Detroit Pistons) hanya berhasil memasukkan 35% free throw-nya. Tidak heran, free throw Pistons secara keseluruhan jadi terpengaruh. Buruknya free throw Lakers dipengaruhi buruknya akurasi Lonzo Ball dan Brandon Ingram.

Akurasi free throw Lonzo Ball hanya 41% sedangkan Brandon Ingram hanya 62%. Keduanya termasuk pelempar tembakan bebas terburuk NBA musim ini. Karena akurasi dua starter yang buruk, akurasi tembakan bebas tim secara keseluruhan juga jadi terpengaruh. Lakers hanya memasukkan 68% tembakan bebasnya musim ini.

Akurasi free throw Kentavious Cadwell Pope yang musim ini meningkat dratis, di atas 89%, tidak banyak membantu mengingat pemain cenderung harus menyelesaikan free throw-nya sendiri, kecuali saat technical foul, di mana eksekutor free throw terbaik sebuah tim bisa ditugaskan mengambil free throw tersebut.

Free throw sering jadi tolok ukur sebagus apa tembakan sebuah tim. Sayang tembakan Lakers memang nggak bagus. Brandon Ingram bukan dikenal sebagai pemain yang jago tembak. Lantaran hanya mengandalkan midrange, poin per pertandingan Ingram hanya berkisar antara 16-23 poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun