Saya nggak gitu yakin apakah miniseri 99,9 (dan juga Hero) menarik untuk anda. Â Serial ini memang kocak, dan seperti serial Jepang lainnya, menyentuh, banyak aspek keseharian yang jarang muncul di serial Amerika Serikat dan Korea bisa tiba-tiba dimunculkan di sini. Biasanya reaksi saya sama klo udah begini, tersenyum simpul doang.
Hanya saja, berbagai istilah hukum yang bertebaran di sini bikin saya nggak gitu yakin apakah serial ini menarik buat anda (yang jelas saya jadi garuk-garuk kepala #eh).
Lewat dua serial ini, setidaknya anda akan belajar pengetahuan umum tentang hukum yang dikenal di Jepang, pengetahuan umum yang nggak perlu ilmu tingkat dewa untuk memahaminya.
Lewat Hero kita akan paham bahwa tanggung jawab jaksa di Jepang terbilang luas, lebih luas dari tanggung jawab polisi malah. Jaksa di Jepang bukan sekedar ngebacain tuntutan yang akan diterima pelaku dari balik mejanya, tapi juga berwenang menyelidiki kasus, baik secara independen atau dengan bantuan polisi. Hanya saja, karena keterbatasan personel dan anggaran, jaksa lebih banyak mengandalkan hasil penyelidikan polisi. Penjelasan ini secara jelas tertulis dalam buku David T. Johnson, Â The Japanese Way of Justice: Prosecuting Crime in Japan. Â
Kimura Takuya, maksud saya Kuryu Kohei termasuk jaksa yang hobi anjangsana eh jalan-jalan ke TKP, bukan jalan-jalan dengan peralatan yang wah ala CSI, tapi sekedar mengecek situasi di lapangan untuk mencoba dan merasakan sendiri apa yang dikatakan dan dirasakan saksi, korban, atau tersangka.
hero-3-jpg-5bac897bab12ae75ae7b7644.jpg
Ia kadang pergi ke tempat kejadian hanya untuk memeriksa pengakuan tersangka, yang nyaris tidak ada yang percaya, termasuk pengakuan Katsugawa Takashi (-san) karyawan bagian
general affair yang disangka menjadi sopir yang membawa uang suap.
hero-4-jpg-5bac8df0677ffb189f524ab8.jpg
hero-5-jpg-5bac8e13c112fe2301309073.jpg
Cerita sambil ngebayang ceritanya, awas mas kesandung
Nah pan bener kata gue, untung taksinya ada kameranya #eh
Alasan Katsugawa menjadi tersangka sebenarnya (dibuat) masuk akal. Katsugawa adalah bawahan tersangka utama, kepala bagian
 general affair, yang diduga memberi suap.  Meskipun perannya kecil, efeknya jelas. Kalau yang bersangkutan terbukti ikut membantu tersangka membawa uang suap berarti suap amat mungkin terjadi. Kalau Katsugawa-san terbukti berada di tempat lain, kasus yang sudah diselidiki selama berbulan-bulan mesti kelar, nggak berbekas, dan mesti diulang dari awal.
Apa yang dilakukan Kuryu dan asistennya sebenarnya sederhana. Mereka hanya ingin memastikan apakah alibi tersangka itu terbukti atau nggak, bukan karena kasihan atau alasan kemanusiaan. Katsugawa bersaksi, pada saat kejadian, ia tengah berbicara dengan patung hidup, itu doang.
Ekspresi jaksa ngeledek asisten
Kebetulan pada kasus dugaan penyuapan tersebut, Kuryu hanya diminta membantu menyelidiki dan mencari bukti oleh kantor kejaksaan pusat, karena bikin geger  urusan begituan doang, Kuryu diminta balik ke kantornya lagi, Kantor Kejaksaan cabang Josei,  seperti biasa.
kirain miscarriage keguguran doang artinya,
ternyata bisa dakwaan yang salah juga tho (klo ada istilah yang lebih pas, monggo lho ndak usah sungkan mengoreksi. ngasih saran, kripik (kentang), dan kritik
overlook a crime: membiarkan kejahatan terjadi
Sekali lagi, cerita yang disampaikan lewat Hero mungkin tidak menarik bagi anda. Terlalu sederhana dan kurang memacu adrenalin. Kasus yang diangkat di serial Hero memang tidak selamanya wah, bahkan untuk
season kedua kali ini saja, kasus barusan termasuk yang paling mewah. Kasus berikutnya malah cuma menyoroti pengakuan mantan jaksa tentang kasus penikaman belasan tahun yang lalu.
hero-10-jpg-5bac91d3c112fe26ae39d812.jpg
I made the right judgement call: saya membuat keputusan yang tepat
Kebetulan Kuryuu ingin sekedar mengkonfirmasi apakah jaksa tersebut sudah mengajukan tuntutan yang benar pada waktu itu.
Lihat Pendidikan Selengkapnya