Kelebihan: Pertahanan Blazers dikawal tiga pemaen yang dari tongkrongannya akan ngeheranin klo kaga jago bertahan, Moe Harkless/ Evan Turner, Jusuf Nurkic, dan Al Farouq Aminu. Nama terakhir bahkan bukan cuman jago nutup ruang gerak pemain lawan tapi juga nembak dari luar.Â
Musim lalu, Blazers justru sering kalah selepas Aminu pulih dari cedera lantaran belum menemukan ritme tembakannya kembali. Musim ini akurasinya kembali meningkat jadi 41%, terbilang lumayan untuk pemain sejangkung Aminu. Bukan hanya Aminu sih, Zach Collins juga punya persentase tembakan tiga angka di atas 40%. Praktis dengan gaya bermain seperti itu, Blazers akan sulit ditaklukan. Terlebih mereka punya duet shooter yang bisa nembak dari posisi mana pun mereka mau.
Kekurangan:Blazers cenderung kesulitan ketika Nurkic ketemu lawan sepadan seperti Embiid atau Brook Lopez. Efeknya bukan cuman ke bawah jaring tapi bikin CJ McCollum nggak bisa nembakin mid range jump shotnya dengan nyaman Â
Pemain Cadangan:Blazers punya pemain cadangan yang cukup dalam. Ketika Blazers membutuhkan pemain yang lebih bertenaga, mereka bisa memainkan Ed Davis klo mau.Evan Turner juga bisa mengisi peran Harkless dengan baik. Terlebih tembakannya makin membaik. Ketika mereka membutuhkan penembak jitu di lapangan, Shabazz Napier, jarang mengecewakan dari bangku cadangan. Nggak heran Lebron ngefans pisan ma ni anak #eh Â
Oklahoma City Thunder vs. Utah Jazz
Big Three Thunder (clutchpoints.com)
Oklahoma City Thunder
Peran Andre Robertson amat kentara. Robertson bukan pemain yang jago nyetak angka, tembakan tiga angkanya sama sekali nggak bagus, 22%, mirip dik Lonzo ya. Perannya sederhana, mastiin pemain paling berbahaya di tim kaga nerima bola. Boleh jadi Curry atau Derozan. Mirip Gattuso gitu di sepakbola. Bedanya mungkin Gattuso ngincer pemegang bola, doi justru sebaliknya. Off-ball defender bahasa sononya. Meski begitu, Robertson juga sering deberi mandate menjaga pemain paling berbahaya dari sebuah tim, kayak Durant.
Tugas kotor inilah yang bikin pemain seperti Westbrooks bebas gangguan ketika menyusun serangan. Hanya saja serangan mereka kurang begitu rapi di awal musim. Maklum mereka punya tiga pemain yang biasa megang bola, Russel Westbrooks, Carmelo Anthony dan Paul George. Permainan baru mulai tertata ketika Carmelo Anthony lebih berperan sebagai spot-up shooter, bukan lagi doyan duel satu lawan satu.