Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kemenangan Perdana Lakers di Summer League

12 Juli 2017   07:33 Diperbarui: 12 Juli 2017   08:18 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ocregister.com

Ini Lakers yang ta' tunggu dari kemaren.  Lakers yang aliran bolanya lebih mengalir, lebih luwes dan banyak tembakan tiga angkanya. Permainan suka-suka yang menyenangkan untuk diliat. Di situlah sisi menarik Summer League, liga eksebisi tim-tim NBA yang menampilkan gabungan antara rookie dan sophomore serta pemain dari liga pengembangan (D-league kadang juga G-League), liga di bawah NBA.

Permainan mengalir yang hanya bisa disaksikan karena tembakan mereka emang bagus. Baik penerima umpan maupun pemberi umpan. Pemberi umpan pun nggak hanya memberi umpam keluar tapi juga ke dalam. Itulah yang dilakukan Alex Caruso. Pergerakan bola jadi enak dilihat karena Caruso dikelilingi Travis Wear, Alex Brown yang leluasa bermain dari luar. Bola dibebaskan mengalir hingga mereka punya cukup ruang untuk menembak. Tidak seperti pertandingan sebelumnya, mereka, para pemain tidak melulu buru-buru menyerang begitu mendapat umpan layaknya dua pertandingan sebelumnya. Minimal persebaran statistik kali ini lebih merata. Tidak ada lagi Brandon Ingram yang mencetak 26 poin meski hanya satu tembakan tiga angka yang masuk. Kali ini juga tidak ada Lonzo Ball yang mencetak triple double yang mencetak 11 poin, 11 rebound, dan sebelas assist. Pada pertandingan lalu, permainan Ball hanya bisa diibangi Kyle Kuzma yang memasukkan 5 dari 10 tembakan tiga angka. Kali ini Lakers tampil lebih merata.  Vander Blue, Travis Wear, Alex Caruso, dan Thomas Bryant berbagi beban mencetak angka kemarin pagi, Kelimanya mencetak double digit, 40% persennya dari tembakan tiga angka.

Ngeliat bagaimana Ingram bermain, saya kok jadi nggak yakin kalok skema Luke Walton bisa berjalan dengan baik lantaran permainan nggak semata didasarin sama kemampuan individu pemain, tapi juga kemampuan mereka menciptakan ruang dan ngebaca permainan. Ruang yang biasanya dibuat oleh pemain yang akurasi tembakannya sama-sama bagus. Meski faktanya nggak selau begitu. Assist Ingram ke Zubac terjadi karena kejelian Ingram melihat ruang kosong dekat jaring.

Peluang dan Ruang, Itulah masalah Lakers musim lalu. Screen yang diciptakan Nance dan Randle sekedar mengantarkan Nick Young menjalani musim terbaiknya sebagai penembak tiga angka musim lalu, tapi justru belum bisa dimaksimalkan oleh screenernya sendiri untuk bikin angka. Layaknya pick and pop yang tercipta antara Alex Caruso dan  Travis Wear kemarin.


Itu juga masalah yang terjadi pada menurunnya akurasi tembakan Nikola Mirotic di Bulls musim lalu. Bisa dibilang tidak ada pemain yang membantunya mendapat ruang tembak terbuka. Dwyane Wade dan Rojon Rondo nggak dikenal sebagai penembak tiga angka, meski persentase tembakan tiga angka Wade membaik dibanding biasa, meski belum bisa dibilang bagus untuk guard masa kini, yang rata-rata "menuntut" para pemain memasukkan 35-41% tembakannya tiga angkanya.  

Sumber: ESPN.com
Sumber: ESPN.com
Saya rasa bagusnya penampilan Lonzo Ball musim lalu justru terjadi karena Lonzo bukan penembak utama musim lalu. Bryce Alford dan Isaac Hamilton menembakkan bola lebih banyak ketimbang Ball. Meski akurasi Ball bisa dibilang lebih baik dari Isaac Hamilton. Akurasi tembakan Ball bisa dibilang lebih bagus karena dikelilingi pemain dengan akurasi tembakan yang lebik baik dari dirinya.

Meski kemarin Lakers banyak menuai pujian, Kings juga tampil bagus. Kelincahan Buddy Hield bikin para guard Lakers mati kutu. Tembakan tiga angkanya memastikan pertandingan tetap seru sampai akhir laga. Meski kita nggak bisa melupakan kengototan Frank Mason yang menipiskan ketinggalan 28 angka.

Keseruan yang membuat kita lupa, kalau jauh-jauh hari, penonton dibuai janji akan pertandingan ulangan seru antara  dua point guard. Lonzo Ball dan D'Aaron Fox. Hanya saja pertemuan itu urung terjadi lantaran Lonzo cedera, minimal diistirahatkan untuk mencegah cedera paha lebih parah. Toh perannya diisi dengan baik oleh Alex Caruso.

Alex Caruso mengemas mengemas 12 angka dari empat tembakan tiga angka. Wear setidaknya menembakan dua tembakan dari jauh meski hanya satu tembakan tiga angka yang masuk. Tembakan tiga angka yang masuk kali ini sama banyak dengan total tembakan tiga angka dari dua pertandingan sebelumnya.

Sinar permainan Thomas seakan mereduplan permainan D'Aron Fox yang mengemas 12 poin. Dua di antaranya tembakan dua angka yang cukup jauh. Lewat permainannya ini setidaknya Fox menunjukkan keseimbangan yang bagus saat menembak. Meski pergerakannya lebih banyak menusuk ke dalam, memanfaatkan kecepatan dan keseimbangan tubuhnya, Mungkin karena pergerakannya itu, Fox sedikit tidak bugar malam itu. Meski nggak terbilang nonjol, Fox bermain baik malam ini dan juga dua malam sebelumnya. Hanya saja yang bermain baik bukan cuma Fox. Nyaris semua Rooke bermain sama konsistennya dengan Fox. Jayson Tatum, Dennis Smith Jr. Dan Markelle Fultz juga bermain sama bagusnya. Menarik menikmati kiprah mereka selanjutnya, mungkin masih terlalu dini kalau kita menyebutnya konsistensi mereka, lantaran mereka terkadang beradaptasi dulu dengan iklim NBA, sebelum benar-benar bisa tampil memukau, minimal sebagai pemain cadangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun