Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Belajar dari San Antonio Spurs

10 Juni 2017   02:45 Diperbarui: 14 Juni 2017   16:52 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pas kemaren nyimak final NBA, ada satu pertanyaan yang bikin saya gatel, yaitu bagaimana cara Tyron Lue menghentikan fastbreak Warriors? Pertanyaan yang boleh jadi mengganjal di perut sore-sore pas nunggu buka, tapi boleh jadi penting buat penggemar NBA, yang bukan sekadar ngefans Cleveland Cavaliers (kebetulan bukan saya, klo ada yang nanya, saya lebih ngefans Lakers, Warriors, Spurs Celtics, Rockets, Bucks, Blazzers), tapi NBA yang kompetitif seperti harapan anda sekalian.

Saya lantas dengan semangat membara mencoba nyari tahu, tim mana yang pernah ngalahin mereka dua kali. Selain Memphis Grizzlies, tim yang setau saya pernah mengalahkan mereka musim lalu adalah San Antonio Spurs, tim yang kondang berhasil membentuk dinasti juara dalam selama hampir dua puluh tahun.

Tim yang menurut coach Nick (BBALLBREAKDOWN) beradaptasi seiring makin mengalirnya permainan NBA, dimulai dari permainan kaku, statis, dan penuh perhitungan, dengan memanfaatkan tinggi Tim Duncan hingga David Robinson hingga permainan mengalir yang melibatkan pergerakan semua pemain.

Channel: Bballbreakdown

Mungkin kita masih ingat, sekitar musim 1999, di mana aliran bola mereka terbilang relatif mudah ditebak. Avery Johson memberikan bola pada Tim Duncan yang siap siaga di dekat jaring, terserah bola mau langsung dieksekusi atau dikembalikan ke Avery Johnson yang siap menembakkan tembakan tiga angkanya.

Menariknya di tahun 2007, kita serasa melihat loop offense yang biasa dimainkan Warriors musim lalu, di mana Tony Parker (9) yang berada di ujung kiri (menit 11:10) memberikan bola kepada Manu Ginobilli (20) untuk diolah. Menariknya, bukannya masuk ke dalam lingkaran, Parker malah berlari menyeberang ke sisi kanan menghindari kejaran Eric Snow (20), dan dengan memanfaatkan screen Fransesco Elson (16), Parker masuk ke dalam berusaha mencetak angka.

Bleacherreport.com
Bleacherreport.com
Spurs memang tim yang out of the box, mengubah wajah NBA. Kalau ada yang masing inget, musim 2011-2012, presentase tembakan tiga angka mereka ada di peringkat pertama, satu tingkat di atas Golden State Warriors. Parker tetap jadi kreatornya, Biasanya Parker yang memulai serangan dengan bermain pick and roll dengan Boris Diaw. 

Diaw menjadi screener Parker, begitu Parker lolos dari pengawalan, Parker akan memberikan bola ke Diaw, dan bukan Diaw kalau sekedar menembakan bolanya. Bisa jadi bola dikembalikan lagi ke Parker yang sudah sudah berada di bawah jaring atau memberikannya ke pemain lain. Garry Neal bisa, Patty Mills boleh, Corry Joseph gapapa, Danny Green udah nggak aneh. Di luar mereka masih ada Manu Ginobilli dan Matt Bonner klo mau. Meskipun three point attempt mereka nggak banyak (untuk jaman sekarang, antara 3-5 upaya per pertandingan, akurasinya keren. Sekitar 42%

Kawhi Leonard? Saya tak diem saja, biar statistik dari Sporting News yang berbicara.

http://images.performgroup.com
http://images.performgroup.com
Semua orang tahu, Kawhi Leonard adalah pemain berbakat. Kebenaran bang Trihito Eribowo yang ngajarin saya ngeliat asiknya gaya maen seorang pemaen, baik itu sepak bola maupun basket, lewat video (wlopun setau ane, selain golf, Bang Ito belom ngefans Spurs). Dari cara bermainnya, kita bisa tahu  jangkauan tangan Leonard lebar, gerak kakinya lincah, drive-nya bagus, dan yang menarik, doi cerdas membaca permainan lawan ama jago meredam kekuatan pemain lawan yang lebih kokoh saat melakukan drive. Itu semua udah keliatan dari kapan taon. Channel HD Classic menunjukannya untuk anda.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun